Adani Group Bangun Pabrik Energi Terbarukan Terbesar di Dunia

Hari Widowati
21 Maret 2024, 14:31
Khavda Renewable Energy Park milik Adani Group
Adani Green Energy Limited (AGEL)
Khavda Renewable Energy Park milik Adani Green Energy Limited (AGEL) akan menjadi pabrik energi terbarukan terbesar di dunia. Proyek pembangkit listrik tenaga surya dan angin itu bakal menghasilkan energi 30 GW.
Button AI Summarize

Konglomerasi bisnis India, Adani Group, tengah membangun pabrik energi terbarukan terbesar di dunia bernama Khavda Renewable Energy Park di Gujarat. Pabrik yang berada di lahan yang luasnya lima kali lipat Kota Paris itu mampu menghasilkan listrik yang cukup untuk memasok kebutuhan listrik untuk satu negara Swiss.

Skala proyek yang mengubah petak-petak gurun pasir yang tandus di tepi India bagian barat menjadi salah satu sumber energi bersih yang paling penting di planet ini begitu besar. "Saya bahkan tidak bisa menghitung lagi," kata Sagar Adani, kepada CNN dalam sebuah wawancara minggu lalu.

Sagar Adani adalah Direktur Eksekutif Adani Green Energy Limited (AGEL). Ia adalah keponakan dari Gautam Adani, orang terkaya kedua di Asia, dengan nilai kekayaan US$100 miliar (Rp 1.560 triliun).

Adani Group merupakan importir batu bara terbesar di India dan penambang bahan bakar fosil tersebut. Adani yang didirikan pada tahun 1988 ini memiliki bisnis di berbagai bidang mulai dari pelabuhan dan pembangkit listrik tenaga panas hingga media dan semen.

Unit energi bersihnya, AGEL, sedang membangun pembangkit listrik tenaga surya dan angin yang luas di negara bagian Gujarat, India barat, dengan investasi US$20 miliar (Rp 31,2 triliun). Pembangkit ini akan menjadi pembangkit listrik energi terbarukan terbesar di dunia ketika selesai dibangun dalam waktu sekitar lima tahun, dan akan menghasilkan listrik bersih yang cukup untuk menyalakan 16 juta rumah di India.

Keberhasilan Khavda Renewable Energy Park sangat penting bagi upaya India untuk mengurangi polusi dan mencapai target iklimnya. Lewat proyek ini, India juga bisa memenuhi kebutuhan energi yang terus meningkat di negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia ini. Saat ini, batu bara masih menyumbang 70% dari listrik yang dihasilkan India.

Khavda Renewable Energy Park terletak hanya 12 mil dari salah satu perbatasan paling berbahaya di dunia yang memisahkan India dan Pakistan. Menurut AGEL, kawasan ini akan mencakup lebih dari 538 km persegi dan akan menjadi pembangkit listrik terbesar di planet ini.

"Sebuah wilayah yang begitu luas, wilayah yang tidak terbebani, tidak ada satwa liar, tidak ada vegetasi, tidak ada tempat tinggal. Tidak ada alternatif penggunaan yang lebih baik untuk lahan tersebut," kata Adani.

Rencana hijau besar grup ini belum terganggu oleh tahun penuh gejolak yang dialaminya sejak Januari 2023. Pada saat itu, sebuah perusahaan Hindenburg Research menuduhnya melakukan penipuan selama beberapa dekade.

Konglomerat tambang dan media India ini mengecam laporan Hindenburg sebagai "tidak berdasar" dan "jahat". Namun, hal ini tidak mampu menghentikan kehancuran pasar saham yang luar biasa. Pada satu titik, kejatuhan pasar itu menghapus lebih dari US$100 miliar (Rp 1.560 triliun) dari nilai perusahaan-perusahaan yang terdaftar di bursa India.

Kekayaan pribadi Gautam Adani juga terpukul, merosot lebih dari US$80 miliar (Rp 1.248 triliun) sebulan setelah laporan tersebut dirilis. Namun, taipan ini telah bangkit kembali dan grup ini sekarang menggelontorkan miliaran dolar ke dalam sektor energi bersih.

Mereka berencana untuk menginvestasikan US$100 miliar ke dalam transisi energi selama dekade berikutnya. Sebesar 70% dari investasi tersebut diperuntukkan bagi energi bersih.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...