Pertamina Geothermal Minta Pemerintah Siapkan Insentif Hidrogen Hijau

Tia Dwitiani Komalasari
3 April 2024, 15:55
Hidrogen Hijau PLN
PLN
Button AI Summarize

Direktur Utama Pertamina Geothermal Energy (PGE), Julfi Hadi, meminta pemerintah untuk memberikan insentif dalam pengembangan hidrogen hijau.  Insentif tersebut mulai dari keringanan pajak, subsidi harga hidrogen hijau, dan pendanaan proyek hidrogen hijau.

Julfi mengatakan, keringanan pajak tersebut khususnya Pajak Penghasilan (PPh) badan, pajak impor untuk fasilitas hidrogen hijau, dan derivativenya.

Selain insentif, Julfi mengatakan, pengembangan hidrogen hijau juga membutuhkan dukungan regulasi dari pemerintah.

"Dukungan regulasi berupa aturan ekspor hidrogen, standar produksi dan transportasi hidrogen hijau, serta skema penyaluran listrik melalui transmisi nasional (power wheeling)," ujar Julfi dalam  agenda DETalk bertema "Status and Trends of the Hydrogen Economy Indonesia's Perspective and Experiences" yang digelar secara daring, Selasa (2/4).

PGE Kembangkan Hidrogen Hijau

Julfi mengatakan, PGE berpotensi memproduksi hidrogen hijau berkapasitas besar, yaitu sekitar 302 ton hidrogen per hari. Sebagian hidrogen hijau tersebut berpotensi diekspor.

Direktur Utama PGE, Julfi Hadi, mengatakan PGE saat ini mulai mengembangkan hidrogen hijau. Hidrogen hijau tersebut diproduksi dari sejumlah pembangkit listrik tenaga panas bumi atau geothermal yang dimiliki PGE.

Menurut Julfi, anak perusahaan Pertamina tersebut akan mengembangkan hidrogen hijau dalam dua tahap. Tahap pertama yaitu prove technical feasibility atau uji kelayakan teknis, kedua yaitu dengan mengembangkannya sehingga mencapai kelayakan komersial.

"Saat ini kami baru mencapai prove technical feasibility," kata dia.

Julfi mengatakan, tahap uji kelayakan teknis bertujuan untuk mengetes kelayakan ekonomi dan pasar dari potensi hidrogen hijau dan membangun kapasitas untuk mengembangkannya di masa depan. Tahap ini membutuhkan riset dan pengembangan tipe investasi. 

"Demonstrasi proyek ini membutuhkan kurang dari tiga tahun," ujarnya.

Dia mengatakan, dibutuhkan kaspitas hingga 30 MegaWatt (MW) untuk membuat proyek green hydrogen plant menjadi layak. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...