RI Perluas Kerja Sama Transisi Energi dengan Negara-negara Teluk

Rena Laila Wuri
30 April 2024, 13:26
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyampaikan keterangan pers terkait Pertemuan Menteri Energi ASEAN (AMEM) ke-41 di Nusa Dua, Badung, Bali, Jumat (25/8/2023). Pertemuan menteri-menteri energi ASEAN itu menyepakati interkonektiv
ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/aww.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyampaikan keterangan pers terkait Pertemuan Menteri Energi ASEAN (AMEM) ke-41 di Nusa Dua, Badung, Bali, Jumat (25/8/2023). Pertemuan menteri-menteri energi ASEAN itu menyepakati interkonektivitas energi di kawasan Asia Tenggara untuk mendukung ketahanan energi berkelanjutan.
Button AI Summarize

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengajak negara-negara Teluk Timur Tengah melakukan  kerja sama bilateral maupun kolaborasi untuk pengembangan sistem transisi energi bersih. Hal ini diungkapkan dalam Forum Joint Regional Strategy Dialogue ASEAN - Gulf Cooperation Council di Riyadh, Arab Saudi.

Menurutnya, negara-negara Teluk telah memiliki kekayaan dan pengalaman di sektor minyak dan gas bumi. Saat ini, negara di kawasan tersebut tengah mengembangkan teknologi energi terbarukan.

Di sisi lain, negara-negara ASEAN adalah tempat uji coba yang sempurna bagi transisi energi. ASEAN yang masih bergantung pada energi fosil kini tengah bertransisi menuju energi bersih yang adil dan berkelanjutan.

“Kedua kawasan, ASEAN dan negara-negara Teluk dapat berkolaborasi, tidak hanya pada teknologi dan investasi, namun juga pada keahlian dan pengalaman untuk mengakselerasi transisi menuju energi bersih," ujar Arifin dalam keterangan pers dikutip Selasa (30/4).

Dalam kesempatan itu, Arifin memaparkan komitmen transisi energi yang dilakukan di Indonesia. Indonesia tengah mengembangkan energi terbarukan, energi rendah karbon, pensiun dini PLTU, ketenagalistrikan, pengukuran dan praktek efisiensi energi, juga CCS/CCUS.

Dia mengatakan, Indonesia juga sedang mengejar target kapasitas maksimum dari potensi energi baru dan terbarukan (EBT), yakni energi surya, hidro, bioenergi, angin, panas bumi, dan energi laut. Selain itu, Indonesia juga tengah membangun energi dari hidrogen dan amonia, di mana pilot project-nya sudah dibangun di PLTG Tanjung Priok bersamaan dengan pembangunan beberapa SPBU untuk pemanfaatan hidrogen.

Halaman:
Reporter: Rena Laila Wuri
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...