RI Perluas Kerja Sama Transisi Energi dengan Negara-negara Teluk
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengajak negara-negara Teluk Timur Tengah melakukan kerja sama bilateral maupun kolaborasi untuk pengembangan sistem transisi energi bersih. Hal ini diungkapkan dalam Forum Joint Regional Strategy Dialogue ASEAN - Gulf Cooperation Council di Riyadh, Arab Saudi.
Menurutnya, negara-negara Teluk telah memiliki kekayaan dan pengalaman di sektor minyak dan gas bumi. Saat ini, negara di kawasan tersebut tengah mengembangkan teknologi energi terbarukan.
Di sisi lain, negara-negara ASEAN adalah tempat uji coba yang sempurna bagi transisi energi. ASEAN yang masih bergantung pada energi fosil kini tengah bertransisi menuju energi bersih yang adil dan berkelanjutan.
“Kedua kawasan, ASEAN dan negara-negara Teluk dapat berkolaborasi, tidak hanya pada teknologi dan investasi, namun juga pada keahlian dan pengalaman untuk mengakselerasi transisi menuju energi bersih," ujar Arifin dalam keterangan pers dikutip Selasa (30/4).
Dalam kesempatan itu, Arifin memaparkan komitmen transisi energi yang dilakukan di Indonesia. Indonesia tengah mengembangkan energi terbarukan, energi rendah karbon, pensiun dini PLTU, ketenagalistrikan, pengukuran dan praktek efisiensi energi, juga CCS/CCUS.
Dia mengatakan, Indonesia juga sedang mengejar target kapasitas maksimum dari potensi energi baru dan terbarukan (EBT), yakni energi surya, hidro, bioenergi, angin, panas bumi, dan energi laut. Selain itu, Indonesia juga tengah membangun energi dari hidrogen dan amonia, di mana pilot project-nya sudah dibangun di PLTG Tanjung Priok bersamaan dengan pembangunan beberapa SPBU untuk pemanfaatan hidrogen.