Rusia Jajaki Kerja Sama Teknologi Nuklir dengan ASEAN

Ringkasan
- Rusia, melalui perusahaan Rosatom, berkomitmen untuk memperluas kerjasama dengan negara-negara ASEAN dalam pengembangan energi atom termasuk pembangunan PLTN dan transfer teknologi nuklir untuk keperluan damai, sebagaimana dinyatakan oleh Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev.
- Medvedev menegaskan bahwa Rusia have berupaya memenuhi kewajiban pasokan hidrokarbon serta menginvestasikan dalam teknologi canggih, khususnya di sektor energi nuklir, guna mendukung akses negara mitra terhadap sumber energi nuklir yang aman.
- Di tingkat regional Asia, energi nuklir menunjukkan perkembangan pesat dengan dua pertiga dari reaktor nuklir yang sedang dibangun di dunia berlokasi di Asia, dipimpin oleh Tiongkok. Jepang juga menyatakan niat untuk mengaktifkan kembali PLTN mereka yang sebelumnya dinonaktifkan setelah bencana Fukushima, selain itu berencana mengembangkan teknologi reaktor nuklir baru demi keamanan pasokan energi domestik.

Rusia siap memperluas kerja sama dengan ASEAN dalam pengembangan energi atom. Kerja sama tersebut termasuk pembangunan pembangkit listrik dan transfer teknologi energi nuklir untuk tujuan damai.
Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev mengatakan perusahaan negaranya berniat memenuhi kewajiban pasokan hidrokarbon mereka, yang merupakan hal yang penting bagi banyak negara saat ini. Rusia juga mengelola investasi dan proyek teknologi canggih, khususnya di bidang energi nuklir juga.
"Perusahaan Rosatom kami tertarik dalam memperluas kerja sama dengan negara-negara ASEAN baik dalam pembangunan pembangkit listrik tenaga atom dan mentransfer teknologi yang diperlukan kepada mitra,” kata politisi tersebut di meja bundar, seperti dikutip dari Antara, Rabu (19/6).
Menurut dia, Rusia selalu berupaya memenuhi kebutuhan mitranya. Rusia berniat memiliki berkontribusi terhadap akses negara mitranya terhadap sumber energi nuklir.
Pertemuan meja bundar tersebut merupakan bagian dari Forum Antar-Partai Internasional "Mayoritas Dunia untuk Dunia Multipolar" di kota Vladivostok, wilayah Rusia timur.
Ramai Negara Asia Bangun Reaktor Nuklir
Sementara itu, menurut World Nuclear Association (WNA), dewasa ini Asia menjadi wilayah dengan perkembangan energi nuklir paling pesat.
"Sekitar dua per tiga dari reaktor nuklir yang sedang dibangun di seluruh dunia saat ini berada di Asia," jelas WNA dalam laporan Juli 2022.
Menurut data WNA, perkembangan energi nuklir di Asia dipimpin oleh Tiongkok. Pada 2021, Negeri Tirai Bambu ini tercatat sudah memiliki 54 reaktor nuklir yang bisa dioperasikan, 24 reaktor dalam tahap pembangunan, dan 31 reaktor dalam tahap perencanaan.
Sementara itu, pada pertengahan 2022 pemerintah Jepang menyatakan niat untuk menyalakan kembali PLTN di negerinya, yang sebagian besarnya sempat dinonaktifkan sejak bencana nuklir Fukushima tahun 2011. Pemerintah Jepang juga menyatakan rencana untuk mengembangkan teknologi reaktor nuklir baru demi mengamankan pasokan energi domestik.
"Semua opsi untuk mendesain ulang pasokan energi yang stabil harus diamankan. Dari perspektif itu, kami akan mempertimbangkan semua opsi terkait tenaga nuklir," jelas Menteri Ekonomi Jepang Yasutoshi Nishimura, dilansir The Guardian, Kamis (25/8/2022).