PLN Klaim Bisa Tekan Emisi 478 Ribu Ton CO2 dengan Co-firing PLTU

Image title
26 Juni 2024, 13:33
Petugas PLN melakukan pengecekan terhadap biomassa yang berasal dari serbuk kayu untuk digunakan sebagai substitusi bahan bakar batu bara atau co-firing di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya, Cilegon, Banten.
PLN
Petugas PLN melakukan pengecekan terhadap biomassa yang berasal dari serbuk kayu untuk digunakan sebagai substitusi bahan bakar batu bara atau co-firing di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya, Cilegon, Banten.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

PT PLN (Persero) mengklaim berhasil menekan emisi hingga 478 ribu ton dengan program co-firing atau mengganti batubara dengan biomasa untuk bahan baku Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).

Executive Vice President Komunikasi Korporat & TJSL PLN, Gregorius Adi Trianto, mengatakan perusahaan telah melakukan co-firing di 44 lokasi PLTU yang tersebar di seluruh Indonesia.

"Secara kumulatif, dari Januari-Mei 2024, program co-firing telah memanfaatkan 419 ribu ton biomassa dan mampu menurunkan emisi sebesar 478 ribu ton CO2," ujar Gregorius saat dikonfirmasi Katadata, Rabu (26/6).

Gregorius mengatakan, program tersebut dilakukan untuk terus melakukan transisi energi sebagai upaya mencapai net zero emissions (NZE) tahun 2060. Dimana dalam masa transisi, PLN menggunakan teknologi co-firing di PLTU sebagai salah satu upaya menekan penggunaan batu bara. 

"Co-firing adalah substitusi batu bara pada rasio tertentu dengan bahan biomassa seperti pellet kayu, wood chip, sampah, cangkang sawit dan sawdust (serbuk gergaji)," ujarnya.

Co-firing Anak Usaha PLN

Sementara itu, PLN Indonesia Power (PLN IP) berhasil menurunkan 555.339 ton emisi karbon (CO2) pada 2023 atas pelaksanaan subtitusi batu bara dengan biomassa (co-firing) pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). 

Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, mengatakan PLN IP telah berhasil melakukan dekarbonisasi sebesar 555.339 ton CO2 atas penerapan cofiring pada 18 PLTU. Hal itu dilakukan dengan memanfaatkan 478.741 ton biomassa dan menghasilkan energi bersih sebesar 509,54 GWH.

"Sepanjang 2023, PLN Indonesia Power sukses melakukan penurunan emisi karbon melalui peningkatan penggunaan biomassa sebagai substitusi batubara," ujar Edwin.

Adapun Pembangkit yang telah menerapkan co-firing sampai dengan tahun 2023 ini adalah PLTU Suralaya 1-4, Sanggau, Jeranjang, Suralaya 5-7, Lontar, Labuan, Pelabuhan Ratu, Adipala, Suralaya 8, Asam-asam, Sintang, Barru, Berau, Pangkalan Susu, Holtekamp, Bengkayang, Labuan Angin dan PLTU Ombilin.

Sementara itu, cofiring yang dilakukan oleh PLN Nusantara Power (PLN NP) sepanjang tahun 2023 sebanyak 525,62 GWh atau setara dengan reduksi emisi karbon sebesar 533.291,79MT.

Hingga kini, PLN NP telah melaksanakan co-firing secara kontinyu pada 24 pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang tersebar di seluruh Indonesia.

Reporter: Djati Waluyo

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...