MIND ID Sudah Gunakan 41% Energi Hijau pada 2023

Image title
26 Juni 2024, 14:25
BUMN holding industri pertambangan, MIND ID, mendorong anak-anak usahanya untuk masuk ke bisnis energi baru terbarukan, salah satunya lewat pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).
Dok. MIND ID
BUMN holding industri pertambangan, MIND ID, mendorong anak-anak usahanya untuk masuk ke bisnis energi baru terbarukan, salah satunya lewat pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).
Button AI Summarize

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Holding Industri Pertambangan Indonesia MIND ID mengklaim berhasil meningkatkan konsumsi energi yang bersumber dari Energi Baru Terbarukan (EBT) hingga 18,25 Gigajoule (GJ) atau setara dengan 5.068 Gigawat hour (GWh) sepanjang 2023.

Sekretaris Perusahaan MIND ID, Heri Yusuf mengatakan, konsumsi energi tersebut meningkat sekitar 6,55 persen dibandingkan dengan realisasi 2022 sebesar 17,12 juta GJ.

"Total konsumsi energi hijau tersebut berkontribusi sekitar 41 persen dari total penggunaan energi Grup MIND ID pada tahun lalu," ujar Heri dalam keterangan, Rabu (26/6).

Hery mengatakan, seluruh anggota holding MIND ID tengah berfokus dalam menuntaskan sejumlah proyek diversifikasi energi sehingga bisa berkontribusi aktif dalam program dekarbonisasi.Grup MIND ID terus melaksanakan berbagai upaya untuk memperkecil emisi karbon sambil memperbesar bauran energi terbarukan dalam operasional kami secara bertahap.

"Kami konsisten dalam mewujudkan sektor pertambangan yang memiliki operasional bertanggung jawab dan berkelanjutan," ujarnya.

Diaa mengatakan, Grup MIND ID menargetkan untuk mengurangi emisi dari sektor energi serta Industrial Process and Product Uses (IPPU). Hal itu termasuk untuk mengurangi jejak karbonnya hingga sebesar 16 persen pada 2030 dari emisi business-as-usual.

Selain itu, Grup MIND ID terus mendorong sejumlah proyek energi baru terbarukan yang salah satunya dilakukan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dengan pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Perseroan juga berperan penting dalam pengelolaan mineral dan batu bara sebagai kunci dari teknologi bersih.

Dia mengatakan, seluruh sumber daya alam, termasuk nikel dan tembag,a kini dibutuhkan dunia untuk melakukan transisi menuju ekonomi rendah karbon. Hal itu termasuk dalam memproduksi baterai kendaraan listrik dan sistem penyimpanan energi.

Reporter: Djati Waluyo

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...