Kementerian ESDM Dapet Restu Garap PLTS Terapung di 259 Waduk RI

Image title
4 Juli 2024, 15:16
Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung atau Floating Solar PV Cirata berkapasitas 192 megawatt peak (MWp) seluas 200 hektare.
PLN
Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung atau Floating Solar PV Cirata berkapasitas 192 megawatt peak (MWp) seluas 200 hektare.
Button AI Summarize

Direktur Jendral Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Eniya Listiani Dewi, mengatakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengizinkan pemanfaatan waduk atau DAM untuk pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung.

"Disitu dam kita sudah di approve oleh PUPR untuk silahkan digunakan," ujar Eniya dalam acara Green Economy Expo, Kamis (4/7).

Eniya mengatakan, terdapat 259 lokasi dam yang telah mendapatkan persetujuan dari Kementerian PUPR dengan potensi hingga 14 gigawatt (GW). Pemanfaatan tersebut masuk dalam program hybrid dam. Adapun luasan wilayah dam yang dizinkan oleh Kementerian PUPR seluas 20 persen dari total luasan dam tersebut.

Selain dapat digunakan untuk PLTS. Program ini juga mengizinkan pelaku industri untuk dapat menggunakan dam tersebut untuk pembangkit hydropower atau Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

Sebelumnya, Menteri Pekerjaan umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, mengatakan salah satu langkah yang diambil dalam mencapai emisi net zero adalah dengan pembangunan bendungan PLTA. Indonesia telah membangun 248 bendungan di mana 61 bendungan dibangun pada periode 2015-2024.

Sebanyak 43 bendungan memiliki potensi PLTA 255,15 MW. Sementara di antara 248 bendungan, terdapat 246 bendungan memiliki potensi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung hingga 13,575 MW. 

Berdasarkan Peraturan Menteri PUPR Nomor 7 Tahun 2023 tentang Bendungan, pemanfaatan ruang pada daerah genangan waduk untuk pembangkit listrik tenaga surya terapung tidak boleh  melebihi 20 persen dari luas permukaan genangan waduk pada muka air normal. Selain itu, kajian teknis harus mendapatkan rekomendasi dari Komisi Keamanan Bendungan.

Berdasarkan kriteria teknis yang dinyatakan dalam peraturan tersebut, maka PLTS terapung memiliki potensi untuk menghasilkan listrik sebesar 8.788 MW di 187 bendungan yang eksisting Kementerian PUPR, 4.760 MW dari 61 bendungan baru, dan 1.154 MW dari bendungan tambahan yang dibangun oleh Kementerian PUPR.

Menurut data Global Energy Monitor (GEM), negara Asia Tenggara yang memiliki PLTS terbesar adalah Vietnam. Pada Januari 2023 mereka tercatat memiliki PLTS beroperasi dengan kapasitas total 12.300 megawatt (MW).

Angka itu adalah akumulasi dari PLTS yang kapasitasnya minimal 20 MW, sedangkan PLTS yang lebih kecil tidak masuk hitungan. Negara lain yang cukup banyak mengoperasikan PLTS di skala Asia Tenggara adalah Filipina, Malaysia, Thailand, dan Kamboja.

Sedangkan PLTS beroperasi di Myanmar, Singapura, dan Indonesia jauh lebih rendah seperti terlihat pada grafik.

Reporter: Djati Waluyo

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...