Pemerintah Targetkan Bauran EBT 72% pada 2060, Tercantum dalam RPP KEN
Target tersebut tercantum dalam Revisi Peraturan Pemerintah Kebijakan Energi Nasional (RPP KEN) yang tengah diproses oleh pemerintah.
Pada RPP KEN, puncak emisi ditargetkan terjadi pada 2035. Sementara net zero emission ditargetkan tercapai tahun 2060.
Menteri ESDM, Arifin Tasrif, mengatakan target dekarbonisasi sektor energi adalah mencapai pangsa EBT dalam bauran energi primer sebesar 23% di tahun 2025 dan 31% pada 2050.
Dia mengatakan, sektor energi diperkirakan akan menjadi penyumbang emisi Gas Rumah Kaca (GRK) terbesar yaitu sebesar 129 juta ton emisi karbondioksida (CO2e) dalam mencapai NZE 2060 atau lebih cepat
“Oleh karenanya kontribusi dekarbonisasi sektor energi dalam penurunan emisi GRK akan berperan signifikan,” ujar Arifin dalam rapat dengan Komisi VII DPR RI, Senin (8/7).
Menurutnya, RPP KEN akan menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) dan Rencana Umum Energi lainnya.
“Selain itu juga, RPP KEN menjadi acuan dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Strategis Kementerian Lembaga yang terkait dengan pengelolaan energi nasional dan daerah,” ujarnya.
Menurut laporan Kementerian ESDM, batu bara dan minyak bumi masih mendominasi bauran energi Indonesia. Pada 2023, bauran batu bara dalam energi primer nasional mencapai 40,46%, dan minyak bumi 30,18%.