Tingkatkan Penggunan EBT, Unilever akan Investasi US$ 150 Juta

Image title
16 Juli 2024, 15:11
Direktur dan Sekretaris Perusahaan Unilever Indonesia Nurdiana Darus mengatakan, Unilever secara global berencana melakukan investasi US$ 150 juta sebagai upaya dekarbonisasi energi dalam tiga tahun ke depan.
Unilever Indonesia
Direktur dan Sekretaris Perusahaan Unilever Indonesia Nurdiana Darus mengatakan, Unilever secara global berencana melakukan investasi US$ 150 juta sebagai upaya dekarbonisasi energi dalam tiga tahun ke depan.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Direktur dan Sekretaris Perusahaan Unilever Indonesia Nurdiana Darus mengatakan, Unilever secara global berencana melakukan investasi US$ 150 juta (Rp 2,43 triliun) sebagai upaya dekarbonisasi energi dalam tiga tahun ke depan. Salah satu upaya dekarbonisasi itu dilakukan dengan meningkatkan penggunaan energi baru terbarukan (EBT).

"(Investasi ini) untuk upaya dekarbonisasi serta meningkatkan penggunaan energi terbarukan dan mengurangi emisi dari refrigerator," ujar Nurdiana dalam diskusi virtual, Selasa (16/7). 

Rencana tersebut merupakan salah satu upaya Unilever untuk mencapai netralitas karbon yang ditargetkan tercapai pada tahun 2039. Menurut Nurdiana, target itu dapat dicapai dengan menurunkan emisi operasional perusahaan sebesar 100% pada 2030 sesuai dengan baseline yang ditetapkan pada 2015. 

Selanjutnya, perusahaan akan mengurangi emisi yang dihasilkan dari energi dan industri sebesar 42% pada tahun 2030 sesuai dengan baseline yang ditetapkan pada 2021.

"Tujuan ini mencakup emisi gas rumah kaca dari barang dan jasa yang dibeli terkait dengan bahan baku, kemasan, transportasi dan distribusi hulu," ujarnya. 

Selain itu, perusahaan mempunyai konsep untuk menekan emisi dari aktivitas berkaitan dengan energi dan bahan bakar dari produk Unilever sebelum sampai di tangan konsumen. 

"Perlakuan akhir dari produk yang dijual dengan resep sewa di sisi hilir. Ini terkait dengan refrigerator produk es krim yang kami sewakan kepada retailer maupun ke konsumen," ungkapnya. 

Kurangi Limbah Plastik

Sebelumnya, Unilever Indonesia mengungkapkan bahwa perusahaan juga meningkatkan investasi demi mencari berbagai solusi untuk mengurangi limbah atau sampah plastik. Unilever mengurangi penggunaan kemasan plastik dan menerapkan proses daur ulang.

"Di Indonesia, Unilever telah mengumpulkan dan mengolah lebih banyak sampah plastik daripada yang dijual oleh perusahaan. Pada 2023, Unilever telah mengumpulkan dan memproses 56.159 ton sampah plastik," ujar Direktur Personal Care Unilever Indonesia Ainul Yaqin, dalam Paparan Publik Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Unilever, Kamis (20/6).

Ainul mengatakan, Unilever menghasilkan sekitar 4.000 ton sampah plastik. Akan tetapi, perusahaan memiliki jaringan daur ulang yang telah berkembang menjadi 800 unit yang mencakup produk dari merek-merek perusahaan. Sejalan dengan hal tersebut, Unilever secara global telah mendirikan pusat penelitian dan pengembangan kemasan. Tim ini terdiri atas 50 ilmuwan material dan insinyur pengemasan, yang menggunakan solusi, serta teknologi terbaru untuk menemukan metode dan peluang baru dalam mengemas produk Unilever.

“Kami telah berkolaborasi dengan grup bisnis kami untuk mengimplementasikan pembelajaran dari uji coba ini dan mengembangkan model yang paling menjanjikan,” kata Ainul. Hingga kini, Unilever telah menjalankan lebih dari 50 uji coba daur ulang di seluruh dunia. 

Reporter: Djati Waluyo

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...