Alasan ESDM Ingin Bangun Transmisi Listrik Hijau di Sulawesi: Untuk Smelter

Ringkasan
- Menteri BUMN Erick Thohir menekankan pentingnya energi hijau dalam mendukung pertumbuhan teknologi kecerdasan buatan (AI) di Indonesia, menyoroti potensi besar energi baru dan terbarukan yang mencapai sekitar 3.680 gigawatt dari berbagai sumber.
- Erick Thohir menggarisbawahi bahwa keberhasilan pengembangan AI di Indonesia sangat bergantung pada ketersediaan listrik yang bersih dan terbarukan, menjadikannya sebagai energi utama untuk pusat data.
- Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mempercepat transisi energi dan membangun lebih banyak pusat data, dengan harapan Indonesia bisa menjadi pemain kunci dalam revolusi teknologi global dengan memanfaatkan sumber daya energi yang optimal.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana membangun jaringan transmisi listrik hijau di Sulawesi untuk memenuhi kebutuhan industri turunan tambang atau smelter.
"Kami upayakan untuk transisi adalah bagaimana bisa menyediakan energi yang lebih bersih karbonnya untuk Sulawesi. Kenapa Sulawesi? Di Sulawesi itu smelter nikel umumnya menggunakan batu bara," ujar Menteri ESDM Arifin Tasrif saat ditemui di Kantor Ditjen Migas, Jumat (2/8).
Arifin mengatakan, pembangunan jaringan transmisi listrik di kawasan Sulawesi akan berlangsung secara bertahap dan dilakukan mulai dari selatan menuju ke utara Sulawesi. "Kami baru plan. Sulawesi dari selatan ke utara kami minta disambung 2027-2028 di RUPTL. Ini kita bangun dulu jalannya," ujarnya.
PLN Ajak Investor Bangun Transmisi Hijau
Langkah untuk mendorong pengembangan sistem transmisi listrik hijau juga tengah didorong PT PLN. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo saat menjadi panelis Singapore International Energy Week (SIEW) 2023 mengatakan, pihaknya tetengah melakukan transformasi demi menyambut datangnya era energi bersih selama tiga tahun terakhir.
Menurut Darmawan, upaya paralel terus dilakukan PLN demi meningkatkan porsi pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT) hingga mencapai target 75% dalam sistem PLN pada 2040. Perseroan pun memahami pentingnya sistem jaringan transmisi yang kokoh.
Jalur transmisi yang ramah lingkungan ini dibesut oleh PLN lewat Green Super Grid. Hal ini juga sejalan dengan langkah ASEAN yang ingin memperkuat sistem jaringan interkoneksi antarnegara.
"Tidak ada transisi tanpa transmisi. Rencana yang dibuat oleh PLN sejalan dengan cita-cita bersama ASEAN Power Grid yang telah disepakati pada KTT ASEAN silam di Jakarta. Dengan semangat juang kolaborasi bersama kita bisa mempercepat tercapainya target pengurangan emisi," kata Darmawan dalam siaran pers yang disampaikan, Jumat (27/10).