PLTA Batang Toru Ditargetkan Beroperasi Lebih Cepat di Semester I 2026
Direktur Jendral Energi Baru Terbarukan Konservasi Energi (EBTKE), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Eniya Listiani Dewi, mengatakan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batang Toru di Tapanuli Selatan diprediksi dapat beroperasi atau Comissioning Operational Date (COD) lebih cepat daripada target Power Purchase Aggrement (PPA).
"Sesuai dengan PPA, PLTA Batang Toru ditargetkan COD pada tanggal 31 Desember 2026. Namun, berdasarkan progres di lapangan, terdapat potensi untuk percepatan COD PLTA Batang Toru menjadi semester I tahun 2026," ujar Eniya saat dikonfirmasi Katadata, Kamis (15/8).
Eniya mengatakan, sampai dengan Juli 2024 progres pekerjaan PLTA Batang Toru telah mencapai 63,95% atau melebihi target yang ditetapkan sebesar 63,93%.
PLTA yang menelan investasi mencapai US$ 1,67 miliar atau setara dengan Rp 26,2 triliun itu memiliki dampak yang cukup besar untuk masyarakat. Salah satunya adalah terkait penyediaan energi bersih untuk kawasan Sumatra bagian Utara (Sumbagut).
"PLTA Batang Toru menyediakan sumber energi yang bersih dan terbarukan. Ini membantu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan menurunkan emisi gas rumah kaca," ujarnya.
Eniya menyebut, proyek PLTA Batang Toru juga meningkatkan ekonomi lokal dengan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar baik selama masa konstruksi maupun operasional.
Selain itu, dengan adanya proyek PLTA Batang Toru juga menciptakan pengembangan komunitas. Contohnya, beberapa program Corporate Sosial Responsibility (CSR) yang diberikan oleh PT North Sumatera Hydro Energy (NSHE) kepada masyarakat sekitar.
Proyek PLTA Batang Toru merupakan pembangkit energi terbarukan yang memiliki kapasitas 510 Megawatt (MW). Proyek yang dibangun di lahan seluas 122 hektare ini juga diklaim dapat menghemat penggunaan bahan bakar minyak (BBM) setara US$383 juta atau setara Rp5 triliun per tahun. Listrik yang dihasilkan PLTA Batang Toru akan disalurkan melalui jaringan transmisi 275 kV milik PT PLN (Persero).
Pembangunan PLTA Batang Toru diharapkan dapat meningkatkan rasio elektrifikasi di Tapanuli Selatan yang saat ini mencapai 82,32%. Pembangkit energi baru terbarukan ini juga ditargetkan dapat menopang sekitar 15% dari beban puncak Sumatra Utara.