Indonesia Akan Sepakati Ekspor Listrik Hijau ke Singapura pada Gelaran ISF

Image title
29 Agustus 2024, 14:03
Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Kemenko Marves), Rachmat Kaimuddin, saat konferensi pers Indonesia International Sustainability Forum (ISF), di Jakarta, Kamis (29/8).
Kemenko Marves
Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Kemenko Marves), Rachmat Kaimuddin, saat konferensi pers Indonesia International Sustainability Forum (ISF), di Jakarta, Kamis (29/8).
Button AI Summarize

Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024 berpotensi menjadi pembuka jalan bagi Indonesia untuk dapat ekspor listrik yang bersumber dari energi baru terbarukan (EBT) ke Singapura. Energi terbarukan itu khususnya pembangkit listrik tenaga surya (PLTS)

Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Kemenko Marves), Rachmat Kaimuddin, mengatakan pada terdapat 10 perjanjian yang akan disepakati pada perhelatan ISF 2024. Salah satunya adalah perjanjian ekspor listrik ke singapura yang bernilai miliaran dollar AS.

"Ada beberapa yang akan besar, yaitu rencananya pemberian lisensi bersyarat untuk transfer listrik ke Singapura yang nilainya bisa miliaran dolar AS," ujar Rachmat dalam konfrensi pers kesiapan ISF, di Jakarta, Kamis (29/8).

Rachmat mengatakan, saat ini sudah ada beberapa perusahaan di Indonesia yang mendapatkan persetujuan bersyarat (conditional approval) untuk menyalurkan listrik ke Singapura. Ini merupakan tahapan untuk mendapatkan lisensi bersyarat (conditional license) dari pemerintah Singapura.

"Jadi saat ini kita sudah ada beberapa perusahaan yang mendapatkan conditional approval, untuk itu tahap selanjutnya adalah mendapatkan conditional license dari pemerintah Singapura," ujarnya.

Dia mengatakan, penyaluran listrik hijau Indonesia ke Singapura ditargetkan akan terjadi pada 2027. Untuk itu, saat ini pengembang proyek tersebut tengah memikirkan rencana pembangunan mulai dari pemasangan kabel hingga lokasi pabrik akan ditempatkan.

Rachmat memastikan, proyek ekspor listrik ke singapura harus menggunakan bahan-bahan yang di produksi di Indonesia. Proyek ini harus menggunakan modul surya, panel surya, dan baterai yang diproduksi di Indonesia.

"Jadi ini harapan kita juga bisa mendorong industri manufaktur, terutama mata rantai atau supply chain renewable energy di Indonesia," ungkapnya.

Reporter: Djati Waluyo

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...