PLTA Jatigede Siap Pasok Listrik ke Jawa dan Bali Tahun Ini, Kapasitas 110 MW
PT PLN (Persero) menargetkan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Jatigede akan dapat beroperasi atau comisioning on date (COD) pada 2024. Plh General Manager Unit Induk Pembangunan (UIP) Jawa Bagian Tengah (JBT), Achmad Ismail, mengatakan pelaksanaan COD PLTA Jatigede hanya tinggal melengkapi beberapa administrasi.
"COD kita upayakan di tahun ini. Nanti kalau sudah komplit semuanya kita akan COD-kan," ujar Ismail saat ditemui di Majalengka, Selasa (3/9).
Ismail mengatakan, pembangunan PLTA Jatigede dengan kapasitas 110 megawatt (MW) atau 2x55 MW tersebut untuk membantu pemerintah dalam mengejar target bauran energi baru terbarukan (EBT) yang telah ditetapkan.
Sementara itu Manajer Unit Pelaksana Proyek JBT 2, Husni Wardhana, mengatakan PLTA Jatigede ini adalah proyek strategis nasional yang mendukung energi baru terbarukan terutama dengan sumber daya air.
"Jadi kita memanfaatkan sumber daya air yang ada di Jatigede ini, terutama dengan adanya Waduk Jatigede yang diadakan oleh (Kementerian) PUPR dan sebagian airnya kita alirkan untuk bisa membangkitkan daya listrik sebesar 2x55 MW," ujar Husni.
Husni mengatakan, listrik yang dihasilkan PLTA Jatigede akan disalurkan langsung ke sistem kelistrikan Jawa-Bali.
"Kita ini motong dari Rancaekek - Sunyaragi Jadi motong di tengah-tengah masuk ke PLTA ini. Jadi nantinya disitu sudah terdistribusikan ke sistem Jawa Bali," ujarnya.
Dia mengatakan, PLN juga akan berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengenai kondisi debit air ketika musim kemarau. Hal tersebut perlu dilakukan karena tujuan utama dari pembangunan bendungan Jatigede ditujukan untuk dapat mengairi sawah masyarakat.
"Kalau musim kemarau mungkin operasionalnya karena dibagi dengan irigasi, diutamakan dengan irigasi, itu kita akan koordinasikan dengan teman-teman PU," ungkapnya.