Pertamina Geothermal Energy Gandeng Sulzer untuk Pelihara PLTP

Ringkasan
- Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI) menyatakan tren investasi pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) diprediksi akan meningkat karena adanya kepercayaan dari lembaga keuangan untuk memberikan pembiayaan.
- Peningkatan tren investasi ini didukung oleh penetapan kuota PLTS periode 2024-2028 oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), dengan kuota yang meningkat setiap tahun dari 901 megawatt (MW) pada 2024 hingga 1.593 MW pada 2028.
- AESI optimis dengan adanya penetapan kuota, lembaga keuangan menjadi lebih percaya diri untuk membiayai proyek PLTS, serta menyebut bahwa kuota untuk tahun 2024 saja diperkirakan bisa terpenuhi dalam waktu enam bulan karena tingginya minat masyarakat.

PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) menggandeng Sulzer Services Indonesia untuk melakukan pemeliharaan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) dalam kurun waktu lima tahun. Kontrak yang diperoleh melalui proses tender ini akan memberikan dukungan pemeliharaan strategis bagi kelima PLTP milik PGE di Indonesia yang memiliki total kapasitas 330 MW.
Hal ini akan mencakup teknologi perbaikan dan optimalisasi pemadaman, perbaikan besar dan kecil, perpanjangan usia rotor dan layanan konsultasi teknis untuk aset-aset seperti turbin uap, generator, pompa dan motor. Pemeliharaan PLTP ini akan mendukung PGE dalam mencapai target kapasitas daya dan keandalan pasokan.
Direktur Utama PGE Julfi Hadi mengatakan kolaborasi PGE dengan Sulzer ini memperkuat komitmen perusahaan terhadap pertumbuhan energi panas bumi untuk mendukung tujuan dekarbonisasi Indonesia dan meningkatkan ketahanan energi.
Kemitraan ini bertujuan untuk meningkatkan keunggulan operasional dengan mengintegrasikan solusi inovatif dan praktik terbaik yang meningkatkan efisiensi, keandalan, dan keberlanjutan di seluruh operasi panas bumi PGE.
"Dengan terus mengoptimalkan proses dan memanfaatkan teknologi mutakhir, PGE berada di posisi yang tepat untuk memimpin dalam penyediaan energi bersih dengan tetap mempertahankan standar kinerja operasional kelas dunia," ujar Julfi dalam keterangan tertulis, Senin (28/10).
Julfi mengatakan, keandalan peralatan sangat penting bagi keberhasilan pembangkit PLTP milik PGE. Menurutnya, Sulzer telah mengedepankan inovasi dalam layanan, dengan berbagai pembeda teknologi.
"Dengan gabungan keahlian dan solusi dari tim kami, kami yakin akan kemampuan kami untuk mempertahankan kinerja dan keandalan yang optimal dari pembangkit listrik tenaga panas bumi kami," ujarnya.
Presiden Direktur Sulzer Services Indonesia Joko Sutopo mengatakan perjanjian ini menggarisbawahi kepercayaan PGE terhadap kompetensi, rekam jejak, dan kualitas layanan Sulzer secara keseluruhan. Kerja sama ini juga akan mendukung target Indonesia mencapai net zero emission (NZE) pada 2060.
"Di tengah meningkatnya kebutuhan listrik yang didorong oleh pertumbuhan industri dan program elektrifikasi pedesaan di wilayah ini, kami ingin memastikan PGE terus menjadi sumber pasokan listrik yang dapat diandalkan oleh masyarakat dan bisnis yang mereka layani," ujar Joko.