Telkom Dukung Indonesia Bebas Emisi Karbon pada 2060 Lewat Inisiatif ESG
PT Telkom Indonesia berkomitmen untuk mendukung Indonesia bebas emisi karbon pada 2060. SVP GSCC Telkom Indonesia Ahmad Reza mengatakan, saat ini Indonesia merupakan urutan nomor lima sebagai penyumbang emisi karbon di dunia.
Berdasarkan data yang dipublikasikan oleh Badan Energi Internasional (IEA) pada tahun 2022, Indonesia tercatat menghasilkan emisi karbon sebesar 1.064,40 megaton CO2 ekuivalen. Volume yang dihasilkan ini menempatkan Indonesia di urutan kelima dalam hal kontribusi terhadap perubahan iklim global.
Rusia tercatat sebagai eksportir emisi karbon terbesar di dunia dengan volume emisi mencapai 2.024,98 megaton CO2 ekuivalen. Amerika Serikat berada di posisi kedua dengan volume emisi hampir sebanding, yaitu sebesar 2.011,01 megaton CO2 ekuivalen.
Reza menegaskan bahwa perusahaan memiliki peran yang sangat signifikan dalam mewujudkan cita-cita Indonesia bebas emisi karbon. Salah satu langkah konkret yang diambil oleh Telkom Indonesia dalam mendukung Indonesia menuju bebas emisi karbon adalah dengan meluncurkan kampanye "Go Zero."
Kampanye "Go Zero" bertujuan untuk mengurangi emisi karbon secara signifikan, dengan berbagai inisiatif yang melibatkan penggunaan teknologi hijau, efisiensi energi, dan pengelolaan sumber daya yang lebih ramah lingkungan.
Kampanye ini terdiri dari tiga pilar yang diadaptasi dari ESG yaitu Our Planet, Our People dan Our Business. "Kita gunakan kata our supaya ada sense of belonging. Kita fokus pada bisnis kita, people kita dan planet kita,” ujar Reza dalam acara Green Collabs kerja sama Katadata Green dengan FISIP Universitas Indonesia, di Kampus UI, Depok, Jawa Barat, Kamis (28/11/2024).
Pada pilar our Planet, Telkom memiliki program utama yakni penurunan gas rumah kaca (GRK) dan manajemen limbah. Dia mengatakan saat ini Telkom fokus pada penurunan emisi (GRK) pada Scope 1 dan 2. Reza mengatakan saat ini karbon yang paling banyak dihasilkan oleh Telkom dihasilkan oleh Scope 2 dan 3.
Emisi Scope 1 mengacu pada emisi yang dihasilkan langsung dari sumber di lokasi yang dimiliki atau dikendalikan oleh perusahaan. Emisi Scope 2 mengacu pada emisi tidak langsung yang dihasilkan dari produksi listrik, uap, panas, atau pendingin yang digunakan oleh perusahaan tetapi tidak diproduksi di fasilitas milik perusahaan. Sementara itu, Emisi Scope 3 mencakup semua emisi tidak langsung lainnya yang terjadi di dalam rantai nilai perusahaan.
"Saat ini Telkom fokus pada Scope 1 dan 2. Kami masih on process menuju kondisi ideal, yaitu pada Scope 2 dan 3," ucapnya.
Fokus Energi Terbarukan
Untuk mendorong nol emisi pada 2060, Telkom mendorong peningkatan kesadaran dan tindakan nyata dalam penghematan energi di lingkungan kerja. Telkom mengembangkan data center yang mengusung konsep energi biru dan ramah lingkungan dengan memanfaatkan energi terbarukan.
Telkom juga berfokus pada pembangunan data center dengan teknologi terbaru yang mengutamakan efisiensi energi dan penggunaan sumber daya terbarukan.
Melalui inisiatif ini, Telkom berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam menjaga kelestarian lingkungan, sekaligus mendukung perkembangan ekonomi digital yang lebih hijau dan bertanggung jawab.
"Dengan program-program yang ada kami berharap bisa mengakselerasi bagaimana tingkat pertumbuhan bisnis bisa dengan pertumbuhan ESG pula,” kata Reza.
Selain itu, Telkom terus berupaya untuk mengurangi jumlah limbah yang dihasilkan setiap tahunnya dengan mengedepankan penerapan prinsip reduce, reuse, dan recycle (3R). Telkom juga berkomitmen menggunakan energi terbarukan, seperti panel surya pada BTS.
Program Our People
Tak hanya berkomitmen pada inovasi teknologi, Telkom juga berkomitmen terhadap tanggung jawab sosial yang memberikan dampak positif bagi masyarakat. Telkom mendukung keberagaman dan kesetaraan dengan memberikan peran strategis kepada perempuan dalam kepemimpinan serta menciptakan peluang bagi karyawan difabel.
Sebanyak 32 persen karyawan di Telkom merupakan perempuan. Telkom juga terus mendukung kesetaraan terhadap difabel. Saat ini, ada 1,5 persen karyawan difabel yang bekerja di Telkom.
Di samping itu, Telkom menjaga keselamatan kerja dengan menerapkan protokol ketat untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan produktif. Dengan semua inisiatif ini, Telkom terus berupaya membangun masa depan yang lebih baik bagi semua.
Perlindungan Data Jadi Prioritas
Perlindungan data pribadi menjadi prioritas utama, dengan sistem yang aman untuk menjaga kepercayaan pelanggan. Selain itu, Telkom terus memperkuat keamanan siber, berupaya melindungi informasi dan infrastruktur digital dari ancaman yang terus berkembang.
Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, Telkom ingin memastikan bisnis yang bertanggung jawab, aman, dan berkelanjutan untuk masa depan.
Katadata menyelenggarakan forum Green Collabs X FISIP UI yang berfokus pada berbagai inisiatif keberlanjutan dan mempertemukan berbagai komunitas. Acara yang diselenggarakan di Universitas Indonesia, Depok, ini bertujuan memberdayakan mahasiswa dan masyarakat untuk menerjemahkan konsep keberlanjutan.
Para peserta terlibat dalam diskusi dan kegiatan yang dirancang untuk menumbuhkan pemahaman yang lebih dalam tentang praktik berkelanjutan dan penerapannya di dunia nyata.