PLN Sebut Lahan Jadi Tantangan Pengembangan EBT di Indonesia


PT PLN (Persero) mencatat persoalan lahan menjadi tantangan tersendiri dalam pengembangan energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia. EVP Aneka Energi Terbarukan PLN, Zainal Arifin, mengatakan hampir semua pembangkit listrik EBT membutuhkan lahan yang cukup luas.
Ia mengatakan lahan yang dibutuhkan untuk pembangkit EBT jauh lebih luas jika dibandingkan dengan lahan yang dibutuhkan untuk pembangkit berbasis fosil.
"Ini kan nature-nya EBT itu hampir semuanya intensif pakai lahan. dibandingkan dengan fosil. Misalkan kita bandingkan PLTB 5 MW cuma cukup satu ruangan ini. Tapi PLTS perlu 5 hektare," ujar Zainal dalam seminar, di Jakarta, Kamis (16/1).
Zainal mengatakan kondisi tersebut menjadi tantangan tersendiri untuk mengembangkan pembangkit EBT di Indonesia. Pasalnya, tidak semua masyarakat secara sukarela mau memberikan atau menjual tanahnya untuk pembangunan pembangkit EBT.
Dengan begitu, perusahaan harus melakukan edukasi lebih lanjut kepada masyarakat untuk menghindari adanya kesalahpahaman. Pasalnya, di beberapa proyek seperti di Nusa Tenggara Timur (NTT) beberapa kelompok masyarakat menolak dan menentang pembangunan PLTB di wilayahnya.
"Terakhir kan ada resistensi misalkan di NTT tentang pembangunan PLTB punya PLN dan itu di toko masyarakat sampai keuskupan. Ini perlu edukasi," ujarnya.
Selain dengan melakukan edukasi ke masyarakat, perusahaan juga mencari jalan keluar lainya untuk pengembangan EBT di Indonesia. Salah satunya dengan melakukan pengembangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung di waduk atau danau.
Dia mengatakan PLN juga akan menggunakan aset negara seperti waduk dan bendungan untuk membangun PLTS terapung. Dimana, jika dihitung berdasarkan luasan lahan pada waduk yang dapat dimanfaatkan untuk PLTS sebesar 20 % maka setidaknya PLN dapat membangun pembangkit hingga 14 gigawatt (GW).
"Jadi itu solusi untuk ya kalau memang bermasalah lahannya, ya kita pakai asetnya negara ya, PUPR. Itu yang salah satu yang kita perlu lakukan," ucapnya.