PLN EPI Pasok 1,6 Juta Ton Biomassa untuk Co-Firing 46 PLTU

Tia Dwitiani Komalasari
23 Januari 2025, 11:59
Warga menunjukkan cacahan limbah kayu pantai untuk pembuatan bahan bakar biomassa di Desa Meureubo, Kecamatan Meureubo, Aceh Barat, Aceh, Rabu (28/8/2024). Warga setempat memanfaatkan limbah kayu pantai untuk pembuatan salah satu sumber bahan bakar biomas
ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/YU
Warga menunjukkan cacahan limbah kayu pantai untuk pembuatan bahan bakar biomassa di Desa Meureubo, Kecamatan Meureubo, Aceh Barat, Aceh, Rabu (28/8/2024). Warga setempat memanfaatkan limbah kayu pantai untuk pembuatan salah satu sumber bahan bakar biomassa jenis woodchip (cacahan kayu kasar) dan sawdas (cacahan kayu halus) yang selanjutnya dijual ke perusahaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Nagan Raya dengan harga Rp595 hingga Rp668 per kilogram tergantung jenis cacahan.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Subholding PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) memasok sebanyak 1,6 juta ton biomassa untuk program co-firing (bahan bakar substitusi batu bara) di 46 pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) pada 2024.

"Jumlah ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan 2023 di 1 juta ton biomassa," kata Sekretaris Perusahaan PLN EPI, Mamit Setiawan dalam keterangan Corporate Exposure PLN EPI di Jakarta, Kamis (23/1).

Mamit mengatakan, kebutuhan biomassa diproyeksikan meningkat dari 1,64 juta ton pada tahun 2024 menjadi 2 kali lipat yakni 3 juta ton pada 2025. Boimassa itu digunakan untuk 48 lokasi PLTU.

Bahan baku yang digunakan untuk co-firing sebagian besar bersumber dari limbah kayu, pertanian, dan perkebunan yang selama ini belum dimanfaatkan. Biomassa yang digunakan untuk co-firing bersumber dari sawdust atau serbuk gergaji, woodchip, bonggol jagung, sekam padi, pelet sekam padi, pelet tandan kosong kelapa sawit, dan cangkang sawit.

"Selain itu, PLN EPI juga melakukan pengembangan ekosistem biomassa berbasis pertanian terpadu bersama Kementerian Pertanian. Program tersebut nantinya akan berkontribusi pada keberlanjutan pasokan yang saat ini masih bertumpu sumber biomassa dari limbah," kata Mamit.

Mamit mengatakan PLN EPI mampu menjaga kepastian pasokan energi primer ke pembangkit pada 2024. Dalam rantai pasok batubara ke PLTU, PLN EPI mendapat dukungan penuh pemerintah sehingga pasokan batu bara mencapai tingkat HOP di atas 20 hari operasi pembangkit (HOP) sepanjang 2024. Selain itu, seluruh kebutuhan BBM dan gas untuk pembangkit listrik terpenuhi sepanjang tahun, sesuai dengan jadwal permintaan.

"Sepanjang 2024, PLN EPI mampu menjaga rantai pasok energi primer ke seluruh pembangkit. Terjaminnya pasokan dan ketepatan pengiriman menjadi buah hasil transformasi digital yang dilakukan oleh PLN EPI. Upaya ini dilakukan untuk menjaga keandalan listrik untuk masyarakat," kata Mamit.

Memasuki 2025, PLN EPI menghadapi berbagai tantangan baru dalam pengadaan energi, terutama akibat fluktuasi harga gas, BBM, dan batu bara. Namun, komitmen PLN EPI untuk mendukung kebutuhan listrik nasional tetap kokoh dengan dukungan dari Pemerintah.

Di 2025, kebutuhan batu bara diperkirakan meningkat seiring dengan naiknya permintaan di sektor kelistrikan. PLN EPI akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam hal ini Direktorat Jenderal Minerba untuk memastikan pasokan batu bara aman.

"Terkait dengan kebutuhan gas, PLN EPI terus melakukan komunikasi dan koordinasi dengan Kementerian ESDM, yaitu Direktorat Jendral Minyak dan Gas, SKK Migas untuk memastikan alokasi pasokan gas 2025," kata Mamit.

PLN EPI berkomitmen untuk terus menjaga ketersediaan energi primer demi mendukung program transisi energi dan kebutuhan listrik nasional.

"Dengan memanfaatkan sumber daya secara optimal dan berkolaborasi erat dengan para pemangku kepentingan, PLN EPI optimis mampu menjawab tantangan pengadaan energi di tahun 2025," ujar Mamit.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Djati Waluyo

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...