Transjakarta Berhemat Rp8 Miliar per Bulan Setelah Operasikan Bus Listrik

Ringkasan
- Bank BRI menegaskan bahwa pembentukan Danantara tidak mempengaruhi keamanan simpanan nasabah dan operasional bank berjalan normal.
- OJK memantau potensi penarikan dana tidak biasa pada bank BUMN akibat ajakan yang beredar, namun sejauh ini belum ada penarikan dalam jumlah tak wajar.
- Seruan penarikan dana menunjukkan kekhawatiran masyarakat terhadap Danantara, namun pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk tidak terpancing isu yang tidak bertanggung jawab.

TransJakarta menghemat biaya operasional hingga 20% dengan memanfaatkan 300 armada bus listrik yang saat ini dioperasikan perusahaan.
Direktur Operasional dan Keselamatan Transjakarta, Daud Joseph, mengatakan penghematan tersebut didapat setelah memanfaatkan skema sewa bus listrik dengan sistem pembayaran per kilometer.
“Istilahnya by the service as far as the bus goes, kami akan bayar per kilometer. Operation costnya itu sekarang sudah 20% lebih murah dibandingkan dengan biaya bas berbahan bakar solar,” ujar Daud dalam Strategic Forum Katadata Green bertajuk "Membangun Ekosistem Kendaraan Listrik Nasional", di Jakarta, Rabu (12/2).
Daud mengatakan, dengan adanya penghematan tersebut membuat TransJakarta menurunkan usulan permintaan dana ke Pemerintah Provinsi Jakarta untuk biaya subsidi sebesar Rp 100 miliar. Ia menjelaskan, pada tahun anggaran 2025 seharusnya TransJakarta mengusulkan dana sebesar Rp4,3 triliun. Tetapi dengan tersedianya 300 bus listrik dengan biaya operasional yang lebih murah maka Transjakarta hanya mengajukan permohonan anggaran sebesar Rp 4,2 triliun.
Dengan begitu maka Ia menyebut TransJakarta tidak lagi ragu-ragu untuk beralih ke bus listrik. “Karena bukan hanya berimbas positif bagi ramah lingkungan tetapi juga berimbas positif bagi budgeting atau penyediaan dana subsidi dari pemerintah,” ujarnya.
Ia mengatakan, dengan menggunakan 300 bus listrik sampai dengan 2025, Transjakarta dapat menghemat hingga Rp 8 miliar setiap bulannya. “Kalau dihitung Rp8 miliar itu bisa membuat Transjakarta mampu menambah bus tambahan sebanyak 60 bus,” ucapnya.