Implementasi Biodiesel B40 Terkendala Tempat Penyimpanan

Tia Dwitiani Komalasari
19 Februari 2025, 04:30
Ilustrasi biofuel, bbn, biodiesel
123RF.com/Sergey Galushko

Ringkasan

  • Hasto meminta konfirmasi langsung mengenai keinginan Gibran agar Jokowi bertemu Megawati, karena ia mengklaim PDIP sering dibohongi oleh Gibran.
  • Hasto menyatakan pertemuan Jokowi-Megawati bergantung pada respons pengurus ranting PDIP, yang saat ini tidak mendukung Megawati bertemu dengan Jokowi.
  • Hasto membantah menghalangi pertemuan Jokowi-Megawati dan menekankan fokus PDIP saat ini adalah mengawal PHPU dan mengutamakan masalah fundamental bangsa seperti pelemahan rupiah dan konflik internasional.
! Ringkasan ini dihasilkan dengan menggunakan AI
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan terdapat sejumlah kendala implementasi biodiesel 40 persen (B40). Kendala tersebut adalah keterbatasan tempat penyimpanan hingga transportasi.

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi mengatakan bahan bakar dengan komposisi 40 persen minyak kelapa sawit dan 60 persen solar ini, sudah diimplementasikan mulai 1 Januari 2025.

"Memang keterbatasan kemampuan produksi dan saat ini sudah kita berhitung untuk seluruh Badan Usaha Bahan Bakar Nabati yang sebanyak 28 perusahaan itu mempunyai capacity factor yang tinggi. Jadi pabriknya hampir penuh, sekitar 80 persen bergerak untuk memenuhi B40," ujar Eniya di Jakarta, Selasa (18/2).

Selain faktor penyimpanan, Eniya mengatakan, tantangan lain yang juga dihadapi adalah keterlambatan pada moda transportasi, yaitu kapal. "Karena lokasi penyimpanannya juga harus bertambah 5 persen dari sebelumnya yang B35 dan itu sedang disesuaikan," katanya.

Kementerian ESDM memberikan kelonggaran untuk penyelesaian kendala-kendala tersebut hingga 28 Februari 2025. Eniya mengatakan pihaknya sudah melakukan kesepakatan bersama badan usaha nabati maupun minyak untuk segera menyelesaikan tantangan di lapangan.

Selain itu, pihaknya juga sedang bernegosiasi dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) terkait penambahan dana guna mengawasi implementasi program B40.

"Saat ini memang karena ada efisiensi anggaran pengawasan, kita sedang upayakan negosiasi untuk dilakukan pendanaan tambahan dari BPDPKS untuk bisa melakukan pengawasan bersama," jelas Eniya.

Berdasarkan catatan Kementerian ESDM, penyaluran B40 sudah mencapai 1,2 juta kiloliter hingga 14 Februari. Penyaluran B40 ditargetkan mencapai 15,6 juta kiloliter dan diharapkan dapat menurunkan emisi karbon sebanyak 41 juta ton.

Kementerian ESDM saat ini sedang melakukan uji coba B50 yang nantinya akan dilakukan uji layak jalan dengan pengusaha industri otomotif di tanah air.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...