Transisi Energi Perlu Dana Fantastis, Kadin Sebut Butuh Investasi Sektor Swasta

Ringkasan
- Kebakaran melanda 286 hektare lahan di Bukit Anak Dara, NTB, selama dua hari dan telah padam.
- Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan NTB menutup sementara pendakian Bukit Anak Dara selama sebulan lebih untuk pemulihan lingkungan.
- Kebakaran diduga disebabkan oleh api unggun pengunjung, dibantu oleh kondisi sabana kering dan angin kencang pada lereng terjal yang menyulitkan pemadaman.

Kamar Dagang dan Industri atau Kadin menyampaikan perlunya kolaborasi dengan swasta untuk membangun Indonesia khususnya untuk transformasi sumber energi terbarukan yang membutuhkan dana fantastis.
Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Investasi, Hilirisasi, dan Lingkungan Hidup Kadin, Bobby Gafur Umar, mengatakan kerja sama dengan swasta untuk mendukung transformasi energi terbarukan menjadi salah satu komitmen Indonesia untuk menuju net zero emission 2060.
"Membangun Indonesia tidak bisa hanya mengandalkan investasi dari pemerintah. Jadi energi ini ribuan triliun dibutuhkan, transisi energi ini," kata Bobby dalam acara Indonesia Green Energy Investment Dialogue 2025 oleh Kadin Indonesia bersama Katadata Green di Hotel St. Regis, Jakarta, Kamis (27/2).
Bobby memaparkan sektor swasta diharapkan mampu memberikan kontribusi yang signifikan. Di negara-negara lain, kata dia, komposisi investasi swasta dalam sektor energi mencapai 70% hingga 80%, baik dari investor domestik maupun asing maupun investasi dari penanaman modal aset.
Ia berharap akan adanya masukan dari stakeholders untuk menggali potensi besar dalam pemanfaatan 3.600 gigawatt energi listrik yang dimiliki Indonesia. Saat ini, kurang dari 1% dari potensi tersebut yang sudah diimplementasikan.
"Penting bagi kita untuk mendiskusikan cara-cara agar bisa selaras dengan pemerintah dalam membangun energi hijau ini," tuturnya.
Menurutnya transisi energi bersih bukan hanya merupakan upaya untuk mencapai target penurunan emisi, tetapi juga merupakan langkah strategis untuk meningkatkan ketahanan dan kemandirian energi nasional. Oleh karena itu, semakin banyak kolaborasi antara sektor swasta dan pemerintah, maka semakin cepat Indonesia dapat menuju tujuan tersebut.