Jepang Berkomitmen Lanjutkan Pembangunan PLTA Kayan

Image title
5 Maret 2025, 12:20
Foto udara bendungan Jatigede di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin (20/1/2025). PLTA Jatigede resmi beroperasi secara penuh yang dibangun oleh PT PLN (Persero) dengan kapasitas 2 X 55 MegaWatt (MW) serta hadirnya PLTA ini meningkatkan bauran energi da
ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Foto udara bendungan Jatigede di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin (20/1/2025). PLTA Jatigede resmi beroperasi secara penuh yang dibangun oleh PT PLN (Persero) dengan kapasitas 2 X 55 MegaWatt (MW) serta hadirnya PLTA ini meningkatkan bauran energi dari sumber energi baru terbarukan (EBT) sebesar 110 MW yang mampu mengaliri listril ke 71.923 rumah.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Pemerintah Jepang berkomitmen untuk membantu Indonesia dalam meningkatkan bauran energi baru terbarukan (EBT) guna mencapai target net zero emission (NZE) pada 2060. Salah satunya dilakukan dengan mendukung keberlanjutan pembangunan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Kayan.

Hal tersebut ditandai dengan ditandatanganinya Letter of Intent Cooperation (LOI) in Implementing Kayan Hydropower Project antara Ministry of Economy, Trade and Industry (Meti) Jepang dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian).

Deputy Commissioner for International Affairs Meti, Masanori Tsuruda mengatakan milestone penandatangan LOI Kayan ini perlu diikuti dengan tindak lanjut dari Indonesia dan Jepang untuk merealisasikan pembangunan PLTA Kayan.

“Tantangan untuk membangun PLTA Kayan ini tidak mudah, namun kami yakin bahwa hubungan bilateral yang baik antara Jepang dan Indonesia merupakan modal kuat untuk pembangunan proyek PLTA Kayan,” ujar  Masanori dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu (5/3).

Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Kemenko Perekonomian, Edi Prio Pambudi mengatakan proyek PLTA Kayan merupakan salah satu dari sejumlah inisiatif yang sedang dan akan dilaksanakan oleh Indonesia untuk mendukung pencapaian komitmen net zero emission pada tahun 2060.

“Bagi Indonesia, PLTA Kayan bukan hanya sebuah proyek infrastruktur dalam kerangka AZEC. Proyek ini merupakan investasi strategis bagi keamanan energi Indonesia dan upaya dekarbonisasi,” ujar Edi.

Edi mengatakan, Jepang berperan penting sebagai mitra strategis dalam pelaksanaan kebijakan dan proyek transisi energi di Indonesia.

“Pemerintah Indonesia mendorong Jepang untuk memperkuat kerja sama dalam pelaksanaan proyek-proyek transisi energi yang praktis, dapat diperluas, dan inklusif,” ujarnya.

Sebagaimana diketahui, Proyek PLTA Kayan merupakan salah satu dari sejumlah proyek yang berada dalam kerangka Asia Zero Emission Community (AZEC), sebuah platform kerja sama menuju netralitas karbon (net zero emission) di kawasan Asia.

Pada pertemuan Expert Group Meeting tahun 2024, PLTA Kayan telah ditetapkan sebagai proyek kategori II atau proyek potensial yang sudah siap dikomersialkan namun masih dalam tahap studi kelayakan bersama dengan proyek pengelolaan lahan gambut dan jaringan transmisi Jawa-Sumatera.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Djati Waluyo

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...