Hadiri IGEID2025, PLN Tegaskan Komitmen Transisi Energi


PT PLN (Persero) atau PLN menegaskan komitmennya pada transisi energi dalam Indonesia Green Energy Investment Dialogue 2025 (IGEID2025). Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN mengikuti arahan Presiden Prabowo Subianto untuk mencapai swasembada energi sekaligus beralih dari energi fosil ke energi terbarukan.
“Kita harus menyediakan energi yang terjangkau, tapi juga bersih, dan di saat yang sama memastikan adanya ketahanan energi,” ujar Darmawan di Hotel St. Regis, Jakarta (27/2).
Darmawan menyampaikan, hingga 2040 pemerintah diperkirakan menambah kapasitas pembangkitan sebesar 103 sampai 105 gigawatt (GW), dengan 75 GW di antaranya berasal dari energi baru dan terbarukan. Pembangunan kapasitas ini juga dibarengi dengan pembangunan smart grid dan sistem transmisi.
Oleh karena itu, Darmawan menilai, IGEID2025 menjadi forum penting untuk membangun kolaborasi yang dibutuhkan. “Kebutuhan investasi yang besar tidak bisa lagi dijalankan dalam suasana kesendirian, melainkan dalam suasana kebersamaan,” katanya.
Dia berharap kehadiran pemangku kepentingan dalam forum seperti dari pengusaha dari Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, pemerintah, dan BUMN dapat menyelaraskan komunikasi antarpihak.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Umum bidang Energi dan Sumber Daya Mineral KADIN Aryo Djojohadikusumo menyampaikan teknologi energi terbarukan sudah mampu bersaing dengan energi dari batu bara. Hal ini diamatinya saat mengikuti lawatan Pemerintah Indonesia dan sejumlah pelaku industri, termasuk PLN, ke Tiongkok bulan November 2024 lalu.
Menurutnya, teknologi pembangkit listrik tenaga surya atau bayu ditambah dengan baterai dalam waktu dekat akan lebih murah dibandingkan batu bara. “Nanti market power atau peran pasar akan bergerak dengan sendirinya menentukan mana yang lebih menguntungkan (profitable),” ujar Aryo.
Berkaitan dengan skema Just Energy Transition Partnership (JETP), Aryo menilai pembicaraan ini akan banyak berubah dalam 5 tahun mendatang. Meski kepemimpinan JETP tetap di Amerika Serikat atau beralih ke Jerman, perkembangan teknologi akan mengubah dinamika transisi energi.
“Sehingga mungkin kurang dari 5 tahun program JETP akan tidak relevan lagi,” kata Aryo.
Sebelumnya, dalam Leadership Speech yang disampaikan dalam IGEID2025, Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi Hashim Djojohadikusumo mengatakan telah bertemu dengan delegasi Pemerintah Jerman.
“Mereka bilang mau menggantikan Amerika sebagai pemimpin di konsorsium JETP,” kata Hashim menerangkan.
Hashim mengungkapkan Amerika Serikat telah menggelontorkan US$12 juta untuk transisi energi, tetapi jumlah ini masih sedikit dibandingkan komitmen pendanaan US$20 miliar.
IGEID2025 merupakan sebuah forum tingkat tinggi yang diselenggarakan Katadata Green dengan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia yang bertujuan untuk memfasilitasi diskusi mendalam mengenai kebutuhan investasi di sektor energi hijau.
Forum ini menghadirkan berbagai pemangku kepentingan, seperti investor global, perwakilan pemerintah, hingga ahli industri. Mereka berbagi pengalaman dan strategi untuk mendorong investasi guna mengembangkan infrastruktur energi terbarukan Indonesia.
IGEID2025 terdiri dari beragam sesi, mulai dari Keynote Speech oleh Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Todotua Pasaribu dan Leadership Speech dari Utusan Khusus Presiden bidang Iklim dan Energi Hashim Djojohadikusumo.