Pemerintah akan Operasikan PLTS Terapung di 2 Bendungan pada 2027

Andi M. Arief
17 Maret 2025, 15:55
plts terapung, plts. kementerian pu
Chandra Asri
Ilustrasi pembangkit listrik tenaga surya atau PLTS terapung.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Kementerian Pekerjaan Umum akan memanfaatkan dua bendungan untuk dipasang pembangkit listrik tenaga surya atau PLTS terapung dengan target operasi pada 2027. Salah satu bendungan yang dimaksud adalah Bendungan Jati di Jawa Barat.

Direktur Jenderal Sumber Daya Air KemenPU Lilik Retno Cahyadiningsih mengatakan proyek PLTS terapung tersebut akan bekerja sama dengan PLN. Proses pemanfaatan bendungan ini masih dalam tahap identifikasi.

"Mungkin dua sampai tiga tahun lagi untuk pengoperasian PLTS terapungnya. Kalau ada bendungan yang menjadi penting dan diprioritaskan untuk beroperasi oleh PLN, mungkin waktu pengoperasiannya bisa disegerakan," kata Lilik di kantornya, Jakarta, Senin (17/3).

Bendungan Jatigede telah menghasilkan energi dengan daya dua kali 55 megawatt melalui PLTA Jatigede. Bendungan ini juga memiliki potensi PLTS terapung berdaya 100 megawatt yang dapat dihubungkan ke Gardu Induk Jatigede.

Potensi PLTS Terapung di Indonesia

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono sebelumnya mengatakan bendungan di Indonesia memiliki potensi untuk menghasilkan energi listrik dengan metode PLTS terapung yang memanfaatkan lebih dari 20% luas permukaan genangan bendungan. Pada 9 November 2023, Presiden Joko Widodo meresmikan PLTS Terapung Cirata dengan kapasitas sebesar 192 MW, sekaligus terbesar di Asia Tenggara.

"Selain pembangkit listrik tenaga surya terapung, Bendungan Cirata juga melayani pembangkit listrik tenaga air dengan kapasitas 1.000 MW yang dibangun dan dioperasikan oleh PLN," kata Basuki.

Secara total, Basuki mendata sebanyak 43 bendungan mempunyai potensi pembangkit listrik tenaga air sebesar 258 MW. Bendungan tersebut di antaranya Bendungan Way Sekampung (5,40 MW), Bendungan Jatigede (110 MW), Bendungan Leuwikeris (20 MW).  

Sebelum 2015, Kementerian PUPR telah membangun 23 bendungan yang dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik tenaga air dengan kapasitas total sebesar 507 MW. Infrastruktur tersebut termasuk Bendungan Batutegi (28 MW), Bendungan Jatiluhur (150 MW), dan Bendungan Bili-Bili (20.1 MW).  

"Selain itu, kami berencana membangun 11 tambahan bendungan pada tahun 2021-2027 yang memiliki potensi pembangkit listrik tenaga air sebesar 122 MW," ujarnya melalui keterangan tertulis, Rabu (22/11).

Reporter: Andi M. Arief
Editor: Sorta Tobing

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...