Penjualan Tahunan BYD Tembus US$ 107 Miliar, Lampaui Tesla

Hari Widowati
26 Maret 2025, 13:00
BYD, kendaraan listrik, Tesla
ANTARA/Ahmad Faishal
Produsen mobil Cina, BYD, melaporkan pendapatan tahunan sebesar US$ 107 miliar (Rp 1.774,3 triliun dengan kurs Rp 16.580/US$) untuk tahun 2024.

Ringkasan

  • PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) memilih untuk mengimpor tiga rangkaian Kereta Rel Listrik (KRL) dari Cina melalui perusahaan CRRC Sifang Co., Ltd dengan biaya Rp 783 miliar, yang ternyata lebih mahal Rp 104,2 miliar dibandingkan rencana awal pembelian dari Jepang.
  • Keputusan impor kereta dari Cina didasari oleh rapat koordinasi yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, dengan pengadaan ini diharapkan dapat memenuhi proyeksi kebutuhan pengguna Commuter Line Jabodetabek di tahun 2024-2025 yang diperkirakan mencapai 1 juta pengguna per hari.
  • Selain pengadaan KRL dari Cina, KCI juga telah memesan 16 kereta baru dari PT Industri Kereta Api dengan nilai Rp 3,83 triliun dan 19 kereta retrofit senilai Rp 2,32 triliun, sebagai bagian dari usaha untuk meningkatkan kapasitas dan kecepatan angkutan Commuter Line Jabodetabek.
! Ringkasan ini dihasilkan dengan menggunakan AI
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Produsen mobil Cina, BYD, melaporkan pendapatan tahunan sebesar US$ 107 miliar (Rp 1.774,3 triliun dengan kurs Rp 16.580/US$) untuk tahun 2024. Pendapatan tahunan BYD ini melampaui pendapatan pesaingnya dari Amerika Serikat (AS), Tesla.

Data terbaru ini semakin memanaskan persaingan antara kedua rival kendaraan listrik tersebut. Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan kepada Bursa Hong Kong, pada Senin (24/3), BYD membukukan peningkatan pendapatan sebesar 29% dari tahun sebelumnya.

Kinerja perusahaan didukung oleh penjualan kendaraan hibrida. Penjualan tahunan BYD pada 2024 melampaui pendapatan tahunan Tesla milik Elon Musk pada periode yang sama yang sebesar US$ 97,7 miliar (Rp 1.620 triliun).

Wang Chuanfu, CEO dan Presiden BYD, memuji perkembangan pesat perusahaan pada tahun 2024. BYD menjadi produsen mobil pertama di dunia yang mencapai tonggak sejarah dalam meluncurkan 10 juta kendaraan energi baru pada November 2024.

“BYD telah menjadi pemimpin industri di setiap sektor mulai dari baterai, elektronik hingga kendaraan energi baru, mematahkan dominasi merek asing dan membentuk kembali lanskap baru pasar global,” kata Wang dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip CNBC.

Teknologi Baterai Baru

Pengajuan ini dilakukan tak lama setelah BYD mengumumkan teknologi baterai baru yang diklaim dapat mengisi daya mobil listrik hampir secepat waktu yang dibutuhkan untuk mengisi mobil bensin.

Produsen mobil tersebut mengatakan minggu lalu bahwa Super e-Platform baru yang disebutnya akan memungkinkan mobil yang menggunakan teknologi ini mencapai jarak 400 kilometer hanya dengan pengisian daya selama lima menit. CNBC tidak dapat memverifikasi klaim ini secara independen.

Para analis memuji platform baterai baru BYD sebagai “luar biasa” dan menyarankan pengembangannya dapat mengarah pada perubahan perilaku yang mendalam di antara pemilik mobil listrik.

Harga saham BYD yang terdaftar di Hong Kong telah menguat 46% tahun ini. Sementara itu, harga saham Tesla telah anjlok lebih dari 31% sepanjang tahun ini. Penurunan hargsa saham Tesla terjadi di tengah meningkatnya boikot konsumen dan anjloknya permintaan secara global yang sebagian didorong oleh kebangkitan Musk sebagai tokoh politik konservatif garis keras.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...