Bocoran RUPTL Terbaru, Didominasi EBT hingga Pembangunan Energi Nuklir

Tia Dwitiani Komalasari
24 April 2025, 10:53
Dua petugas PLN Indonesia Power UBP Bali membersihkan panel surya pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Pulau Nusa Penida, Klungkung, Bali, Selasa (22/10/2024). PLTS tersebut menyediakan sumber energi bersih yang ramah lingkungan dengan kapasitas
ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/foc.
Dua petugas PLN Indonesia Power UBP Bali membersihkan panel surya pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Pulau Nusa Penida, Klungkung, Bali, Selasa (22/10/2024). PLTS tersebut menyediakan sumber energi bersih yang ramah lingkungan dengan kapasitas 3,5 MWac untuk memenuhi kebutuhan energi listrik di tiga nusa yakni Nusa Penida, Nusa Lembongan, dan Nusa Ceningan serta mendukung kegiatan pariwisata di pulau itu.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan bahwa Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034 sudah rampung dan ditargetkan akan terbit pada April 2025.

“Segera (terbit). Yang jelas, (RUPTL) sudah final, ya,” ucap Direktur Jenderal (Dirjen) Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman P. Hutajulu di Jakarta, Rabu (23/4) dikutip dari Antara.

Jisman menyampaikan bahwa RUPTL yang sudah rampung tersebut sesuai dengan rencana umum ketenagalistrikan nasional (RUKN) yang sudah disahkan.

Selaras dengan Jisman, anggota Komisi XII DPR RI Ramson Siagian menyampaikan bahwa RUPTL ditargetkan untuk disahkan bulan ini, sebagaimana yang telah disampaikan oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia sebelumnya.

“Tinggal Pak Menteri balik dari luar negeri, itu udah disahkan. Bulan ini,” kata Ramson.

Pernyataan tersebut ia sampaikan setelah Komisi XII menjalani rapat tertutup dengan Kementerian ESDM dan PLN untuk membahas RUPTL. Komisi XII adalah salah satu dari tiga belas Komisi DPR RI dengan lingkup tugas di bidang energi dan sumber daya mineral, lingkungan hidup, dan investasi.

Ramson mengatakan, rapat tersebut membahas ttarget-target pembangkit listrik yang akan dibangun sampai 2034. Mayoritas dari pembangkit listrik baru tersebut adalah energi baru terbarukan (EBT).

“Hanya ada persoalan untuk yang menggunakan energi fosil gas, sumber gas itu sulit. Jadi, kemungkinan akan diganti ke pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN),” kata dia.

Akan tetapi, kata Ramson, pembangunan PLTN ditargetkan baru sekitar 500 megawatt hingga 2034.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menargetkan proses penyusunan RUPTL 2025–2034 selesai pada April 2025. Dalam menyusun RUPTL, pemerintah berupaya untuk menemukan titik tengah antara isu penurunan emisi karbon dengan kemampuan Indonesia.

Bahlil mengatakan bahwa pemerintah berupaya untuk mengoptimalkan potensi-potensi sumber daya alam Indonesia, termasuk di dalamnya adalah energi baru dan energi terbarukan.

 

 

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...