Tiga Jurus PLN NP Tekan Emisi Karbon hingga 26 Juta Ton


PT PLN Nusantara Power atau PLN NP menerapkan tiga cara jurus untuk menekan emisi karbon hingga 26 juta ton.Tiga upaya tersebut adalah co-firing, pembangkit dua siklus, dan pembangunan energi baru terbarukan.
Direktur Operasional Pembangkit PLN NP, Komang Parmita, mengatakan PLN NP melakukan kegiatan co-firing melalui pencampuran bahan bakar dari pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batubara dengan bahan bakar biomasa.
“Kami melakukan yang dinamakan program co-firing. Ini memanfaatkan biomassa untuk dicampur kepada batubara. Ini juga bisa memberikan dampak signifikan hampir 0,9 juta ton dalam satu tahun,” ujar Komang dalam Seminar Strategi Upscaling Bisnis Karbon : Optimalisasi Peluang Di Pasar Domestik dan Internasional, di Jakarta, Senin (28/4).
Selain melakukan co-firing, PLN NP juga melaksanakan pengembangan proyek melalui metode combine cycle pada pembangkit yang menggunakan dua siklus. Adapun siklus yang dimaksud adalah gas dan uap.
Komang menjelaskan proyek yang menggunakan metode tersebut adalah pembangkit listrik tenaga gas uap (PLTGU) Blok 3 Muara Karang. “Efisiensi yang sangat baik mencapai hamper 8,2 juta ton CO2,” ujarnya.
Selain itu, PLN NP juga telah mengembangkan beberapa proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di beberapa lokasi di Indonesia. Adapun salah satu contohnya adalah PLTS terapung Cirata dan PLTS di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Dengan adanya pengembangan beberapa pembangkit berbasis energi baru terbarukan (EBT), perusahaan berhasil menekan emisi sampai dengan 17 juta ton dalam kurun waktu satu tahun.
“Secara keseluruhan dalam satu tahun kita sudah bisa mencapai penurunan emisi sebesar 17 juta ton,” ucapnya.