Bill Gates Ingin Bangun Reaktor Energi Nuklir Murah untuk Negara Berkembang


Pendiri Microsoft Bill Gates menyatakan keinginannya untuk membangun rekator energi nuklir yang murah dan aman. Gates menyatakan telah berinvestasi dalam pengembangan energi nuklir melalui perusahaan TerraPower yang dibentuk pada 2006.
Hal itu diutarakan tokoh filantropi tersebut saat menjawab pertanyaan Hashim Djojohadikusumo terkait dengan energi nuklir dan solusi berbasis alam untuk program-program pembangunan dalam pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (7/5).
Presiden RI Prabowo Subianto memfasilitasi pertemuan antara sejumlah konglomerat dalam negeri, termasuk Hashim, dengan Bill Gates di Istana Merdeka. Acara berlangsung selepas Presiden Prabowo dan Bill Gates bertemu serta berdiskusi membahas sejumlah isu di ruang kerja Presiden, Istana Merdeka, Rabu pagi.
Bill Gates, mengatakan TerraPower fokus mengembangkan reaktor nuklir generasi keempat. Perusahaan itu sedang membangun reaktor pertamanya di Amerika Serikat.
"Ada banyak negara yang benar-benar membutuhkan energi nuklir. Oleh karena itu, kami harus membuatnya murah, dan kami harus menunjukkan bahwa desain baru ini sangat aman," kata Bill Gates kepada Hashim.
Dalam pertemuan yang sama, Bill Gates mengungkap tantangan yang dihadapi saat ini dalam pengembangan energi nuklir, di antaranya teknologinya yang cukup rumit dan mahal. Sementara situasi saat ini membutuhkan sumber listrik yang murah untuk membantu negara-negara berkembang.
"Saya juga mendapatkan wawasan mengenai dampak perubahan iklim, yang salah satu misinya bagaimana kita harus menurunkan tingkat emisi sampai nol. Saya pun berbicara dengan teman-teman mengenai hal ini, bisakah kita membuat energi nuklir ini terjangkau?" kata Bill Gates.
Pada kesempatan itu, dia mengemukakan bahwa perusahaannya ingin membangun 20 reaktor yang disebut generasi keempat. Dia berharap pembangunan reaktor nuklir tersebut bisa berbiaya rendah.
Menurut Gates, sebagian dari proyek itu akan dibangun melalui kemitraan yang sangat kuat dengan beberapa perusahaan di Korea Selatan. Hyundai dan SK adalah investor dalam pekerjaan ini, dan targetnya pada tahun 2030 reaktor pertama itu akan dioperasikan.
Bill Gates juga berharap pengembangan reaktor selama lebih dari 10 tahun itu dapat membangun pembangkit listrik berkapasitas hingga 30 gigawatt.