Pemerintah Bangun 47.758 Km Jaringan Transmisi Energi Bersih, Investasi Rp 565 T

Tia Dwitiani Komalasari
30 Mei 2025, 18:30
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia (tengah) didampingi Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman Hutajulu (kiri), dan Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi (kanan) menyampa
ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/Spt.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia (tengah) didampingi Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman Hutajulu (kiri), dan Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi (kanan) menyampaikan keterangan saat konferensi pers pengesahan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) tahun 2025-2034 di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (26/5/2025). Kementerian ESDM resmi meluncurkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listr
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Pemerintah tengah menyiapkan pembangunan infrastruktur listrik hingga menyentuh ke wilayah-wilayah terpencil di Indonesia. Transmisi sepanjang 47.758 kilometer sirkuit (kms) akan dibangun secara bertahap dalam satu dekade mendatang.

Jaringan transmisi akan menghubungkan listrik dari pembangkit EBT ke gardu induk milik PLN. Energi bersih itu kemudian akan disalurkan melalui jaringan distribusi ke pelanggan atau end user.

Rancangan tersebut tertuang dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) 2025-2034. Pembangunan ini mempermudah interkoneksi pembangkit energi baru dan terbarukan (EBT) sampai ke rumah tangga.

Bahli mengatakan, belum tersedianya jaringan ini menyebabkan porsi energi baru terbarukan gagal mencapai target.

"Kita harusnya target (EBT) 23%, sekarang baru 15-16%. Kita semua sudah programkan EBT, tetapi ternyata tidak ada jaringannya. Ini yang membuat masalah besar," ungkap Bahlil dikutip Jumat (30/5).

Dari keseluruhan transmisi yang direncanakan dibangun, regional Jawa, Madura, dan Bali menjadi yang terpanjang, yaitu 13,9 kms. Kemudian akan dibangun 11,2 kms di Sumatera dan 9,8 kms untuk Pulau Kalimantan.

Adapun di Pulau Sulawesi akan terbangun 9,0 kms transmisi. Sementara, 3,9 kms untuk regional Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara demi memperkuat sistem kelistrikan di wilayah timur Indonesia. Tak hanya itu, tambahan gardu induk juga akan dibangun sebesar 107.950 mega volt ampere (MVA) di seluruh Indonesia.

Pembangunan penyaluran ketenagalistrikan ini membuka peluang investasi sebesar Rp565,3 triliun. Selain itu, peluang lapangan kerja yang mencakup kebutuhan industri manufaktur, konstruksi, operasi, serta pemeliharaan untuk transmisi dan gardu induk, termasuk distribusi juga terbuka bagi sebesar 881.132 tenaga kerja.

Untuk meningkatkan perekonomian dan menciptakan lapangan kerja, Bahlil berharap seluruh pembangunan transmisi dan gardu induk dapat memaksimalkan penggunaan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) dengan harga lebih kompetitif dan meminimalisasi impor. Dia berharap pembangunan jaringan transmisi dengan investasi ratusan triliun tersebut tidak impor.

"Ini opportunity bagus. Supaya kita mengamankan TKDN kita. Jangan pasar besar dikasih untuk luar negeri, harus dalam negeri," tegas Bahlil. 

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...