Rosan: 192 Perusahaan Tertarik Ikut Program Waste to Energy, Investasi Rp 91 T
Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara akan meluncurkan program pengelolaan sampah menjadi energi listrik atau Waste to Energy (WtE) pada awal November 2025. Dari target 33 titik, peluncuran awal ini akan dimulai di 10 kota.
CEO BPI Danantara Rosan Roeslani mengatakan, inisiatif ini mendapat sambutan besar dari pelaku industri dalam dan luar negeri. Hingga saat ini, sebanyak 192 perusahaan telah menyatakan minat untuk ikut berpartisipasi dalam proyek tersebut.
“Dan ini ternyata mengundang minat dari para investor dalam luar negeri sangat-sangat luar biasa. Tadi saya disampaikan yang ingin ikut program itu terdaftar sudah mencapai 192 perusahaan untuk program Waste to Energy yang baru saja kita sampaikan ini,” ujar Rosan kepada media di acara Indonesia International Sustainability Forum (IISF) 2025, Jumat (10/10).
Sosialisasi ke 33 Kota
Rosan menjelaskan, program WtE telah disosialisasikan kepada pemerintah daerah di 33 kota, mulai dari tingkat gubernur, wali kota, hingga bupati. Dari hasil kajian, total potensi investasi program ini diperkirakan mencapai sekitar Rp91 triliun.
“Kalau saya sampaikan mungkin total investasinya itu mencapai kurang lebih Rp 91 triliun untuk kurang lebih di 33 daerah itu. Tetapi, kemungkinan besar karena waktu itu angka yang diambil berdasarkan 1.000 ton karena di satu daerah bisa menjadi lebih,” jelasnya.
Menurut Rosan, peluncuran program ini akan disertai proses tender terbuka oleh Danantara, sesuai mandat yang diberikan pemerintah. Selain kesiapan pengelolaan sampah, penentuan lokasi juga mempertimbangkan ketersediaan lahan dan air.
“Jadi diharapkan kita akan mulai proses tender terbuka ini, yang akan dilakukan oleh Danantara, sesuai dengan mandat yang diberikan kepada kami pada awal bulan November,” katanya.
