Sekjen PBB Sebut Energi Surya dan Angin Kini Jadi Sumber Listrik Termurah
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengkritik keras pemerintah dan korporasi yang masih bergantung pada energi fosil.
Guterres mengatakan hambatan terbesar dalam mempercepat transisi energi bukanlah teknologi, melainkan keberanian politik. Ia menyebut masih banyak pemimpin dunia yang terjebak yang masih terjebak oleh kepentingan masa lalu. Menurutnya, bahan bakar fosil juga masih menerima subsidi besar dari uang pajak.
"Terlalu banyak perusahaan yang meraup keuntungan besar dari kehancuran iklim menghabiskan miliaran untuk lobi, menipu publik, dan menghambat kemajuan,” ujarnya, saat berpidato dalam pembukaan COP30 di Brasil.
Guterres menyerukan agar seluruh kebijakan perdagangan dan investasi global diarahkan untuk mendukung ambisi iklim, bukan sebaliknya. Ia kembali menegaskan sikapnya terhadap penggunaan energi fosil dan menyerukan percepatan transisi global menuju energi bersih.
Guterres juga menyebut revolusi energi bersih kini telah menjadi kenyataan dan menjadi kunci menuju masa depan yang berkelanjutan. pada tahun lalu, hampir seluruh kapasitas listrik baru di dunia berasa dari energi terbarukan.
"Energi surya dan angin kini menjadi sumber listrik termurah dan tumbuh paling cepat dalam sejarah,” ujarnya.
Guterres menilai pergeseran ini bukan hanya menguntungkan secara lingkungan, tetapi juga memberikan dampak ekonomi dan sosial yang signifikan. Misalnya, ia menyebut ekonomi energi bersih telah menciptakan lapangan kerja dan mendorong pembangunan.
“Ini mengubah geopolitik menghadirkan keamanan energi dan stabilitas harga," katanya.
Menurutnya, kondisi ekonomi global juga telah berubah dengan pesat. Pada 2024, investor menanamkan 2 triliun dolar AS ke energi bersih 800 miliar dolar lebih banyak daripada ke bahan bakar fosil. Ia menegaskan bahwa energi bersih kini unggul dalam segala aspek. Ia menegaskan bahwa dunia tidak bisa lagi menunda. Dunia, kata dia, harus bergerak lebih cepat dan bergerak bersama. Dalam kesempatan yang sama, ia juga mengingatkan bahwa dirinya sejak lama menolak pembangunan infrastruktur energi fosil baru.
“Saya telah berulang kali menegaskan penolakan terhadap pembangunan pembangkit batu bara baru atau ekspansi eksplorasi bahan bakar fosil,” tegasnya.
