Obligasi Hijau BNI Diganjar Katadata Green Initiative Awards

Image title
Oleh Yandi M. Rofiyandi
1 Desember 2022, 17:45
Perwakilan perusahaan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menerima piagam penghargaan Katadata Green kategori Banking pada acara Regional Summit 2022 di Aryanusa Ballroom, Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Kamis (1/12).
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Perwakilan perusahaan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menerima piagam penghargaan Katadata Green kategori Banking pada acara Regional Summit 2022 di Aryanusa Ballroom, Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Kamis (1/12).

PT Bank Negara Indonesia atau BNI menerima “Katadata Green Initiative Awards” untuk kategori perbankan. Penghargaan ini merupakan apresiasi kepada perusahaan-perusahaan yang menerapkan berbagai inisiatif untuk meningkatkan dampak positif bagi lingkungan dan menciptakan sistem yang berkelanjutan.

“BNI menerima award karena menjadi bank nasional pertama yang menerbitkan green bond dalam denominasi rupiah,” demikian keterangan Katadata Insight Center (KIC) saat pemberian penghargaan pada 1 Desember 2022 di Jakarta. 

Beberapa hal yang menjadi pertimbangan KIC dalam penghargaan ini di antaranya komitmen dan inovasi perusahaan dalam aksi hijau seperti transisi energi bersih. Demikian juga aksi korporasi dalam merealisasikan langkah produksi yang rendah emisi, pembiayaan berkelanjutan, dan sebagainya.

Selain sektor perbankan, ada tiga kategori lain dalam “Katadata Green Initiative Awards”. Ketiga kategori tersebut yakni energi dan pertambangan; teknologi dan transportasi; dan consumer goods.

Penghargaan ini juga masuk rangkaian Regional Summit 2022. Acara tersebut merupakan kegiatan tahunan Katadata sejak 2020 untuk mempertemukan para stakeholder dari pemerintah pusat, daerah, pelaku bisnis, dan civil society agar berkolaborasi mewujudkan pembangunan daerah berkelanjutan.

Dukung Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan

BNI mendapatkan penghargaan karena menjadi bank nasional pertama yang menerbitkan obligasi berwawasan lingkungan atau green bond dalam denominasi rupiah dengan jumlah pokok Rp5 triliun. Surat utang dibagi dalam dua seri yakni Seri A dengan jumlah pokok Rp4 triliun dengan jangka waktu 3 tahun, dan Seri B jumlah pokok Rp1 triliun dengan jangka waktu 5 tahun.

Dana yang diperoleh dari penawaran umum green bond digunakan untuk pembiayaan maupun pembiayaan kembali proyek-proyek dalam kategori Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL). 

Proyek-proyek yang dimaksud seperti proyek-proyek yang berkaitan dengan energi terbarukan, efisiensi energi, pengolahan sampah menjadi energi dan manajemen limbah, penggunaan sumber daya alam dan penggunaan tanah yang berkelanjutan.

BNI terus mendukung upaya pemerintah dalam mewujudkan ekonomi hijau dengan medorong ekspansi bisnis berkelanjutan. Bank pelat merah ini menjabarkan komitmen dalam 5 pilar keberlanjutan BNI yaitu BNI untuk Indonesia, BNI untuk nasabah, BNI untuk lingkungan, BNI untuk masyarakat, dan BNI untuk pegawai.

Direktur Corporate & International Banking BNI Silvano Rumantir mengatakan Pemerintah menargetkan Indonesia dapat mencapai nol emisi karbon pada tahun 2060. Oleh karena itu, diperlukan komitmen khususnya dari para pelaku industri perbankan guna melakukan transisi yang mengarah pada penggunaan energi baru terbarukan (EBT). 

“Tentunya kami akan selalu berupaya untuk mendukung pemerintah dalam mewujudkan ekonomi hijau. Langkah ini pun dilakukan dengan tetap menjaga tren pertumbuhan ekonomi saat ini yang masih dalam tren pemulihan,” kata Silvano dalam keterangan tertulis, Sabtu (19/11/2022).

BNI telah mengkaji upaya pemberian insentif untuk pinjaman portofolio hijau. Contoh nyata yang telah dilakukan BNI adalah dengan meluncurkan pembiayaan bersuku bunga rendah untuk kepemilikan kendaraan listrik.

BNI telah mulai menggandeng beberapa korporasi untuk progarm Sustainability Linked Loan yang digunakan untuk investasi bisnis berkelanjutan nasabah.

BNI tergolong bank di Indonesia yang memberikan perhatian serius terhadap pengelolaan lingkungan hidup. Beberapa aktivitas yang dilakukan BNI antara lain rehabilitasi lingkungan kawasan pesisir Pantai Anyer, Banten dan hulu Sungai DAS Citarum, Jawa Barat melalui program pengembangan kebun bibit, penanaman, dan perawatan pohon di area tersebut. 

Kolaborasi dengan PLN

BNI proaktif berkolaborasi dengan PLN dalam penyediaan infrastruktur stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di Tanah Air. Langkah ini untuk mensukseskan program pemerintah dalam percepatan pembentukan ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di Indonesia.

BNI menjadi perbankan pertama yang menggunakan skema kemitraan penyediaan SPKLU dari PLN, yaitu partnership SPKLU Investor Owned Investor Operate Model. Melalui skema ini PLN bertindak selaku pemilik bisnis SPKLU, dan partner selaku mitra bisnis.

Dalam kolaborasi ini, PLN dan BNI menyediakan infrastruktur SPKLU di area milik BNI. Penyediaan SPKLU di area BNI dimulai dengan tiga unit yang akan dibangun di area Graha BNI Sudirman, Jakarta, Menara BNI Pejompongan, Jakarta dan Kawasan ITDC Nusadua, Denpasar, Bali. 

Hingga Maret 2022, tercatat telah ada 126 unit SPKLU di Indonesia yang terletak pada 97 lokasi di 48 kota di Indonesia. Sebagai bentuk dukungan mendorong percepatan tersedianya infrastruktur pengisian baterai kendaraan bermotor listrik berbasis baterai, PLN pun membuka peluang badan usaha untuk dapat berkolaborasi bersama menjadi partnership penyediaan SPKLU.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...