Indonesia Dorong G7 Mobilisasi Fasilitas Pendanaan Perubahan Iklim
Pemerintah Indonesia mendorong negara-negara maju yang tergabung dalam G7 untuk memfasilitasi dukungan dan memobilisasi pendanaan iklim.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar mewakili Indonesia menghadiri pertemuan Menteri G7 di Sapporo Jepang. Indonesia menjadi tamu undangan sebagai Chaiman ASEAN.
Menteri Siti mengatakan perlu upaya konkret untuk mengatasi tantangan krisis global. Ia pun meminta negara-negara G7 untuk memfasilitasi dukungan khususnya dalam sistem dan teknologi serta memobilisasi pendanaan iklim.
“Kita semua perlu terus bekerja sama dalam solidaritas untuk masa depan yang lebih berkelanjutan dan untuk generasi mendatang,” ujarnya, dalam keterangan resmi, Jumat (17/4).
Menurutnya, G7 dapat berbagi dan memobilisasi inovasi, teknologi, dan pengetahuan yang tersedia. Ini termasuk metodologi serta sumber daya keuangan. Dalam pertemuan tersebut, Menteri Siti juga memamerkan sejumlah upaya Indonesia dalam pengendalian perubahan iklim. Ini antara lain melalui FOLU Net Sink 2030, pengelolaan sampah, dan pemulihan ekosistem.
Sebelumnya, perundingan COP27 membuat sejarah baru dengan pembentukan dana ‘Loss and Damage’ yang memberikan peluang bagi negara paling terdampak perubahan iklim menerima sejumlah dana dari negara maju.
Loss and Damage yang memastikan negara-negara kaya akan menyediakan dana khusus bagi negara-negara terdampak memang menjadi salah satu perdebatan panas selama dua pekan COP27. Beberapa negara seperti Pakistan dan Bangladesh menjadi garda terdepan untuk mendorong mekanisme Loss and Damage.