Investor Minta ASEAN Permudah Regulasi Investasi Energi Terbarukan

Muhamad Fajar Riyandanu
3 September 2023, 12:04
energi terbarukan, ebt, asean, investasi
KESDM
Foto udara area Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Tolo di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Jumat (25/3/2022).

Asosiasi Badan Promosi Investasi Dunia atau World Association Investment of Promotion Agencies (WAIPA) mendorong negara anggota Asia Tenggara untuk menelurkan beberapa kebijakan khusus guna mempercepat arus investasi pada pengembangan energi terbarukan.

Wakil Direktur Eksekutif WAIPA, Dushyant Thakor, mengatakan para investor pengembang energi terbarukan tertarik pada negara yang rutin mengadakan lelang proyek dengan kontrak perjanjian pembelian tenaga listrik atau power purchase agreement (PPA) jangka panjang.

"Investor menyukai negara-negara yang memiliki kebijakan stabil jangka panjang. Contohnya dari Amerika Selatan, dari Amerika Latin seperti Cile yang saat ini merupakan pemimpin dalam energi terbarukan," kata Dushyant saat menjadi pembicara di ASEAN BAC Indonesia’s Summit Week 2023 di Hotel Sultan Jakarta pada Sabtu (2/9).

Menurut laporan United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD), Brazil dinobatkan sebagai negara dengan tingkat arus investasi energi terbarukan tertinggi. Nilai investasi pengembangan energi bersih di Brazil mencapai US$ 114,8 miliar sepanjang 2015 hingga 2022.

Posisi kedua dan ketiga secara berturut-turut ditempati oleh Vietnam dengan nilai US$ 106,8 miliar dan Cile dengan  US$ 84,6 miliar. Adapun India berada di posisi keempat dengan nilai investasi US$ 77,7 miliar.

Pengembangan energi terbarukan di Chili berkembang pesat sejak perusahaan ekuitas swasta Amerika Serikat, EIG Global Energy Partners, meresmikan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) pertama di Amerika Latin pada 2021. Proyek tersebut dibangun di gurun Atacama yang bermandikan sinar matahari.

Proyek tersebut dilengkapi dengan penyimpanan panas matahari untuk menghasilkan listrik di malam hari. Teknologi itu berbeda dari kebanyakan proyek PLTS atau angin fotovoltaik yang hanya menghasilkan listrik saat matahari bersinar atau angin bertiup.

Dushyant melanjutkan, para investor juga menyasar negara yang memberlakukan insentif pada pengembangan proyek energi terbarukan, terutama pada stimulus fase produksi listrik. Dia juga mendorong anggota negara ASEAN untuk menerapkan kebijakan satu pintu pada pengembangan energi terbarukan.

"Proyeknya apa yang membuat mereka bankable? Beri mereka tanah. Siapkan semua izin, siapkan satu jendela. Jika Anda memiliki proyek yang bagus, investor akan datang," ujar Dushyant.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...