India Dorong Negara-Negara Maju untuk Jadi Negatif Karbon Sebelum 2050
Pemerintah India menyatakan akan mendorong negara-negara maju untuk menjadi negatif karbon daripada netral karbon sebelum tahun 2050. Hal itu akan memberikan lebih banyak waktu bagi negara-negara berkembang untuk menggunakan bahan bakar fosil guna kebutuhan pembangunan.
Menurut laporan Reuters, India juga akan mengajukan usulan terkait penolakan untuk berkomitmen menghentikan penggunaan batu bara dan bahan bakar fosil lainnya pada tenggat waktu yang telah ditentukan. Adapun proposal tersebut nantinya akan diajukan pada konferensi iklim COP28 di Dubai akhir tahun ini.
"Negara-negara kaya harus menjadi penghasil emisi negatif sebelum tahun 2050, agar dunia dapat mencapai target global net-zero pada tahun tersebut dan memungkinkan negara-negara berkembang untuk menggunakan sumber daya alam yang tersedia untuk pertumbuhan," ujar salah satu pejabat pemerintah India, dikutip dari Reuters, Senin (16/10).
Negara-negara maju termasuk Amerika Serikat, Inggris, Kanada, dan Jepang menargetkan nol emisi bersih atau Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2050. Sementara itu, Cina telah berkomitmen untuk mencapai NZE pada tahun 2060, sedangkan India berkomitmen untuk mencapai tujuan tersebut pada 2070.
Nol emisi bersih atau netralitas karbon berarti jumlah karbondioksida yang dilepaskan ke atmosfer melalui aktivitas apa pun diimbangi dengan aktivitas tambahan untuk menghilangkan jumlah yang setara. Sedangkan karbon negatif adalah sebuah langkah maju dan mengharuskan sebuah negara untuk menghilangkan lebih banyak karbon dioksida (CO2) dari atmosfer daripada yang dikeluarkannya.
Sebagai informasi, diskusi COP28 di Dubai akan membahas sejumlah permasalahan yang berhubungan dengan cuaca ekstrem. Kondisi tersebut telah menyebabkan gelombang panas dan musim hujan yang tidak menentu sehingga para ilmuwan menyerukan agar dunia segera mengambil tindakan.
Deklarasi ini merupakan sebuah langkah maju dalam negosiasi iklim, dengan 20 negara yang menyumbang lebih dari 80% emisi global setuju untuk menghentikan penggunaan batu bara untuk pertama kalinya. COP28 dijadwalkan akan berlangsung antara tanggal 30 November dan 12 Desember 2023.
India Tolak Tetapkan Tenggat Waktu untuk Penggunaan Energi Fosil
Namun, India berniat untuk terus menolak desakan negara-negara maju yang memintanya untuk menetapkan tenggat waktu dalam pengurangan penggunaan bahan bakar fosil. Justru sebaliknya, India lebih memilih mengalihkan fokusnya untuk mengurangi emisi karbon secara keseluruhan melalui teknologi pengurangan emisi dan mitigasi.
“Tidaklah mungkin bagi India untuk berkomitmen pada sebuah jadwal untuk mengakhiri penggunaan batu bara. Batu bara akan menjadi andalan negara ini dalam waktu dekat bahkan jika teknologi penyimpanan dan pengurangan menjadi layak dalam situasi hipotetis," ujar seorang pejabat lainnya.
Data menunjukkan bahwa pembangkit listrik tenaga batu bara menyediakan 73% dari listrik yang dikonsumsi di India. Di sisi lain, negara ini telah meningkatkan kapasitas energi non-fosilnya menjadi 44% dari total kapasitas pembangkit listrik yang terpasang.
Meski begitu, India telah berkomitmen untuk mengoperasikan setengah dari kapasitas listrik terpasangnya dengan sumber-sumber non-fosil dan mengurangi rasio emisi rumah kaca terhadap produk domestik bruto menjadi 45% dari tingkat emisi tahun 2005 pada tahun 2030.