India Dorong Negara-Negara Maju untuk Jadi Negatif Karbon Sebelum 2050

Nadya Zahira
16 Oktober 2023, 09:50
Pemerintah India menyatakan akan mendorong negara-negara maju untuk menjadi negatif karbon pada 2050.
Unsplash
Pemerintah India menyatakan akan mendorong negara-negara maju untuk menjadi negatif karbon pada 2050.

Pemerintah India menyatakan akan mendorong negara-negara maju untuk menjadi negatif karbon daripada netral karbon sebelum tahun 2050. Hal itu akan memberikan lebih banyak waktu bagi negara-negara berkembang untuk menggunakan bahan bakar fosil guna kebutuhan pembangunan.

Menurut laporan Reuters, India juga akan mengajukan usulan terkait penolakan untuk berkomitmen menghentikan penggunaan batu bara dan bahan bakar fosil lainnya pada tenggat waktu yang telah ditentukan. Adapun proposal tersebut nantinya akan diajukan pada konferensi iklim COP28 di Dubai akhir tahun ini.

"Negara-negara kaya harus menjadi penghasil emisi negatif sebelum tahun 2050, agar dunia dapat mencapai target global net-zero pada tahun tersebut dan memungkinkan negara-negara berkembang untuk menggunakan sumber daya alam yang tersedia untuk pertumbuhan," ujar salah satu pejabat pemerintah India, dikutip dari Reuters, Senin (16/10).

Negara-negara maju termasuk Amerika Serikat, Inggris, Kanada, dan Jepang menargetkan nol emisi bersih atau Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2050. Sementara itu, Cina telah berkomitmen untuk mencapai NZE pada tahun 2060, sedangkan India berkomitmen untuk mencapai tujuan tersebut pada 2070.

Nol emisi bersih atau netralitas karbon berarti jumlah karbondioksida yang dilepaskan ke atmosfer melalui aktivitas apa pun diimbangi dengan aktivitas tambahan untuk menghilangkan jumlah yang setara. Sedangkan karbon negatif adalah sebuah langkah maju dan mengharuskan sebuah negara untuk menghilangkan lebih banyak karbon dioksida (CO2) dari atmosfer daripada yang dikeluarkannya.

Sebagai informasi, diskusi COP28 di Dubai akan membahas sejumlah permasalahan yang berhubungan dengan cuaca ekstrem. Kondisi tersebut telah menyebabkan gelombang panas dan musim hujan yang tidak menentu sehingga para ilmuwan menyerukan agar dunia segera mengambil tindakan.

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...