LG dan IBC Mulai Bangun Pabrik Katoda di Batang pada November

Nadya Zahira
25 Oktober 2023, 16:16
Sejumlah pekerja menyelesaikan pengerjaan pembangunan industri di Kawasan Industri Terpadu Batang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Selasa (8/8/2023). Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat serapan tenaga kerja pada kawasan i
ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra/hp.
Sejumlah pekerja menyelesaikan pengerjaan pembangunan industri di Kawasan Industri Terpadu Batang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Selasa (8/8/2023). Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat serapan tenaga kerja pada kawasan industri di Indonesia mencapai sebanyak 849.181 orang sepanjang semester I tahun 2023.

Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan pabrik katoda, yang merupakan bahan baku baterai listrik, akan mulai dibangun di Batang, Jawa Tengah, pada November 2023. 

Pembangunan pabrik tersebut seiring dengan rampungnya negosiasi kepemilikan saham antara Indonesia Battery Corporation (IBC) dan konsorsium yang dipimpin LG Energy Solution (LG).

“Untuk pabrik katoda yang ada di Batang, November ini sudah mulai dibangun,” ujar Bahlil saat ditemui awak media dalam acara BNI Investor Daily, di Jakarta, Rabu (25/10). 

Bahlil menyebutkan investasi untuk membangun produksi baterai di pabrik tersebut senilai US$ 9,8 miliar atau setara dengan Rp 148,7 triliun. 

“Investasi baru pabrik katoda ini akan membawa negara tersebut satu tingkat lebih tinggi dalam rantai nilai EV,” kata dia. 

Sebelumnya President LG Energy Solution Lee Bang Soo mengatakan,  perusahaannya akan membangun tiga fasilitas produksi di Batang, yakni fasilitas pemurnian bijih nikel menjadi nikel sulfat, pengolahan nikel sulfat menjadi prekursor dan katoda, serta fasilitas produksi battery cell. 

Investasi yang ditanamkan dalam pembangunan fasilitas pemurnian mencapai US$ 3,5 miliar. LG Energy Solution menilai pembangunan pabrik baterai terintegrasi di Batang memiliki nilai tambah yang tinggi lantaran ada fasilitas pemurnian bijih nikel. Fasilitas pemurnian tersebut dapat mengubah 100 ton bijih nikel menjadi 1 ton nikel sulfat. 

Sementara nilai investasi pada fasilitas pengolahan katoda sekitar US$ 2,4 miliar. Lee mengatakan bahwa fasilitas produksi prekursor dan katoda di Kawasan Industri Batang akan menjadi pabrik pertama di Asia Tenggara. 

Fasilitas ketiga yaitu produksi battery cell dengan nilai investasi  sekitar US$ 3,6 miliar. Kapasitas produksi fasilitas pembuatan baterai di Batang mencapai 3,5 juta unit atau setara dengan 200 gigawatt per tahun.

 "(Kami akan) menggunakan wilayah kawasan industri Batang seluas 275 hektar dan menerima insentif dari pemerintah dan penerapan teknologi baru dari LG Consortium," kata Lee dalam "Seremoni Implementasi Tahap Kedua Industri Baterai Listrik Terintegrasi di KIT Batang", Rabu (8/6).  

Pabrik baterai di Batang akan memproduksi dua jenis baterai, yakni untuk kendaraan roda dua dan roda empat. Baterai untuk kendaran roda empat nantinya akan memiliki ketebalan yang lebih tipis dengan jumlah battery cell hanya 150-200 unit per baterai. 

Jumlah battery cell tersebut lebih banyak dari baterai kendaraan listrik pada umumnya. Dengan demikian, tenaga yang dihasilkan baterai produksi pabrik di kawasan industri Batang diharapkan sangat maksimal.

Reporter: Nadya Zahira

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...