Nilai Investasi Industri Perakitan Kendaraan Listrik Capai Rp 4,49 T

Rena Laila Wuri
1 Maret 2024, 13:48
Ilustrasi kendaraan listrik
ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/hp.
Calon pembeli didampingi tenaga penjual melihat motor listrik yang di jual di showroom motor listrik Tangkas Ciater, Tangerang Selatan, Banten, Senin (6/3/2023).
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Kementerian Perindustrian menyebutkan total investasi industri perakitan kendaraan listrik di Indonesia mencapai Rp 4,49 triliun pada 2023. Nilai investasi bertumbuh seiring dengan ekosistem industri kendaraan listrik di Indonesia yang mulai menggeliat.

Direktur Industri Maritim Alat Transportasi dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian Hendro Martono mengatakan terdapat empat perusahaan bus listrik di Indonesia. Kapasitas produksi keempat perusahaan itu mencapai 1.980 unit per tahun.

“Total investasi Rp 0,36 triliun," kata Hendro dalam Sosialisasi Kebijakan Insentif dalam Rangka Percepatan Investasi KBLBB, Jakarta, Jumat (1/3). Selain itu, terdapat empat perusahaan mobil listrik dengan kapasitas produksi 44 ribu unit per tahun. Nilai investasinya mencapai Rp 3,27 triliun.

Kementerian Perindustrian mengatakan jumlah produsen kendaraan listrik roda dua mencapai 54 perusahaan. Kapasitas produksinya bisa mencapai 1,51 juta unit per tahun. “Untuk kendaraan listrik roda dua sebanyak 54 perusahaan dengan kapasitas 1,51 juta unit per tahun dengan total investasi Rp 0,83 triliun," ujarnya.

Industri Kendaraan Listrik Indonesia Tumbuh Pesat

Industri kendaraan listrik tumbuh signifikan dalam setahun terakhir. Pemerintah mencatat sudah ada 58 merek kendaraan listrik yang diproduksi di dalam negeri. 

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, sejumlah merek kendaraan listrik tersebut bahkan ada yang sudah memiliki tingkat komponen dalam negeri (TKDN) mencapai 60%. Angka tersebut lebih tinggi dari aturan TKDN sebesar 40%.

Teten optimistis jumlah merek kendaraan listrik yang produksi di Indonesia akan makin tumbuh. Pasalnya, kendaraan listrik kini diminati baik oleh perorangan maupun lembaga pemerintah dan swasta. 

"Kami mendukung lingkungan yang lebih baik. Ini akan memunculkan lebih banyak lagi pelaku UMKM yang memproduksi kebutuhan sparepart-nya dengan konsep rantai pasok," ujarnya melalui keterangan tertulis, Jumat (11/12).

Dia mengatakan industri kendaraan listrik atau electric vehicle di Indonesia mampu menciptakan ekonomi baru dan peluang besar bagi UMKM dalam menciptakan lapangan kerja yang inovatif. Pasalnya selama ini, sebanyak 97% lapangan kerja disediakan oleh sektor mikro informal.

"EV menjadi ekonomi baru setelah industri kelapa sawit yang diharapkan bisa menjadi penggerak ekonomi nasional," kata Teten.

Dia berharap, semakin banyak pelaku UMKM di sektor otomotif dapat masuk ke dalam ekosistem EV sebagai penyedia suku cadang, distributor, dealer, penyedia layanan pengisian daya, bengkel konversi kendaraan listrik, dan berbagai turunan usaha lainnya. Hal ini bukan semata untuk memberikan keberlanjutan usahanya, tapi juga mendukung pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik yang lebih inklusif.

Reporter: Rena Laila Wuri

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...