IBC Ungkap Rekomendasi Dorong Akselerasi Bursa Karbon di Indonesia

Rena Laila Wuri
19 Maret 2024, 20:20
Chief Operating Officer Indonesia Business Council (IBC) William Sabandar mengungkapkan sejumlah rekomendasi dari dunia usaha untuk pasar karbon Indonesia dalam White Paper berjudul Preparing an Innovative and Globally Competitive Carbon Market in Indones
Katadata
Chief Operating Officer Indonesia Business Council (IBC) William Sabandar mengungkapkan sejumlah rekomendasi dari dunia usaha untuk pasar karbon Indonesia dalam White Paper berjudul Preparing an Innovative and Globally Competitive Carbon Market in Indonesia: Strategic Actions Towards Impactful Carbon Market, pada Selasa (19/3).
Button AI Summarize

Indonesia Business Council (IBC) meluncurkan White Paper berjudul "Preparing an Innovative and Globally Competitive Carbon Market in Indonesia: Strategic Actions Towards Impactful Carbon Market" pada Selasa (19/3). Laporan tersebut berisikan konsep bursa karbon (carbon market) di Indonesia.

IBC juga merekomendasikan aksi-aksi untuk mendorong perkembangan bursa karbon di Indonesia. Chief Operating Officer  Indonesian Business Council William Sabandar mengatakan rekomendasi terdiri dari dua formula yaitu jangka pendek (short term) dan jangka panjang (long term).

Report ini merekomendasikan dua hal yang kita sebut formula 5 dan 3. Formula 5 adalah yang short term,” kata William dalam acara Expanding Indonesia’s Carbon Market: Opportunities for Economic Growth and Sustainability yang diselenggarakan IBC dan Katadata, di Jakarta, Selasa (19/3).

Dalam formula jangka pendek untuk mendorong akselerasi bursa karbon di Indonesia IBC merencanakan pembangunan Carbon Market Impact Center (CMIC). William mengatakan IBC dalam waktu singkat dapat membangun CMIC menjadi tempat bertanya segala hal terkait bursa karbon.

“Kalau ada yang bertanya carbon market itu apa dan segala macam, temen-temen industri di fasilitasi atau orang-orang ingin mempunyai ketertarikan tentang itu terfasilitasi,” ucap William. 

Selain itu, ia mengatakan CMIC bisa menjadi tempat pemerintah untuk memberikan edukasi kepada privat sektor terkait kebijakan bursa karbon. Selanjutnya IBC juga akan meningkatkan SRN PPI sebagai Registri Nasional Terintegrasi untuk karbon.

Pada tahap ketiga IBS akan  mendorong sektor publik untuk segera menentukan dan menghitung batas emisi (PTBAE) di tingkat entitas. Cara lain adalah dengan  mendorong pemain Industri mendapatkan peluang pendanaan & fasilitas hibah oleh IEF/BPDLH.

“Mendorong sebuah struktur pendanaan yang ada, yang sekarang ada di beberapa tempat termasuk di Kementerian Keuangan,” ujar William. Selanjutnya IBC menargetkan pengakuan industri melalui Taksonomi Keuangan Berkelanjutan Indonesia (TKBI).

Halaman:
Reporter: Rena Laila Wuri
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...