EFishery: Teknologi Pemberi Pakan Ikan Bisa Tekan Emisi Karbon hingga 20%

Image title
24 Juli 2024, 20:58
Emisi Karbon
ANTARA FOTO/Bayu Pratama S.
Pembudidaya ikan M Arifin memeberikan pakan ikan menggunakan alat otomatis efeeder di kolam budidaya ikan patin di Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Selasa (30/8/2022). Pemberian pakan menggunakan eFeeder dari eFishery tersebut dapat memangkas biaya pembudidaya ikan.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Perusahaan rintisan (startup) yang bergerak di bidang agrikultur, eFishery memastikan akan terus menekan emisi karbon yang dihasilkan dari kegiatan budidaya ikan atau agrikultur.

Chief Product Officer dan Co-Founder eFishery, Chrisna Aditya mengatakan, penggunaan teknologi pemberi pakan ikan dapat menekan emisi karbon hingga 20% jika dibandingkan dengan pemberian pakan secara manual.

"20%-an [pengurangan emisi karbon] dari manual ke menggunakan alat," ujar Chrisna saat ditemui di kantor eFishery, Rabu (24/7).

Pengurangan tersebut dapat terjadi karena efisiensi pakan yang dihasilkan oleh alat pemberi pakan. Pasalnya, pakan ikan yang terbuang dapat menghasilkan karbon.

Menurut Chrisna, selain dapat menekan karbon, penggunaan alat pemberi pakan eFishery juga lebih menguntungkan untuk para petani ikan.

"Dengan pakan yang lebih efisien, dan dengan listrik yang digunakan juga lebih menguntungkan. Karbon yang dihasilkan lebih sedikit karena produktivitasnya meningkat dan pakanya lebih hemat," ujarnya.

Perusahaan juga tengah menghitung karbon yang dihasilkan pada proses pemeliharaan dan juga pengiriman produk ikan hingga ke tangan konsumen. Perhitungan tersebut dilakukan untuk memenuhi persyaratan dari beberapa pembeli yang berasal dari luar negeri.

"Kemarin kita lagi menghitung. Karena kita banyak kerja sama dengan beberapa NGO yang konsen terhadap lingkungan dan ada beberapa proyek karena target kita ekspor udang dan ikan dan itu menjadi salah satu requirement untuk buyer-buyer di luar," ucapnya.

Tanam 100 Ribu Hektar Mangrove

eFishery, menargetkan rehabilitasi dan penanaman mangrove sebanyak 100 ribu hektare hingga tahun 2030. Lombok menjadi pilot project eFishery dalam penanaman dan rehabilitasi lahan mangrove di Indonesia.

"Ke depan, ada 100 ribu hektare (penanaman mangrove) sampai dengan 2030," Luciana Dita, Head of Regulatory & Government Relation, eFishery, dalam Media Gathering, Kamis (13/6).

Penanaman dan rehabilitasi mangrove merupakan salah satu upaya yang dilakukan eFishery dalam hal tanggung jawab perusahaan kepada lingkungan, khususnya secara berkelanjutan.

Luciana menyebut Lombok menjadi miniplan eFishery di Indonesia, di mana penanaman dan pemulihan mangrove dilakukan pada lahan yang berdekatan dengan tambak ikan dan udang pembudidaya yang menjadi binaan perusahaan.

"Kita fokuskan di area-area yang memang punya kandang-kandang udangnya itu banyak. Setelah kita pakai lahannya di sana, kita taman mangrove agar tidak memengaruhi lingkungan di sekitarnya," ujarnya

Reporter: Djati Waluyo

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...