Sederet Kebijakan Energi Bersih yang Dititipkan Arifin Tasrif ke Bahlil
Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menitipkan sejumlah rencana pemerintah untuk mengejar target capaian transisi energi yang mulai berjalan sejak bergulirnya Paris Agreement di tahun 2015 kepada Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja melakukan pergantian beberapa menteri atau reshufle. Salah satunya pergantian Menteri ESDM dari Arifin Tasrif ke mantan Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bahlil Lahadalia.
Arifin mengatakan, Kementerian ESDM memiliki banyak peran penting, salah satunya adalah untuk dapat bisa menyediakan energi yang bersih, menjaga ketahanan energi, serta mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pemanfaatan sumber alam yang ada.
Untuk itu, ia menitipkan rencana pembangunan jaringan transmisi listrik atau super grid untuk mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) ke seluruh Indonesia kepada Bahlil.
"Sekaligus juga bisa membantu industri-industri procesing kita untuk memanfaatkan energi bersih," ujar Arifin saat serah terima jabatan Menteri ESDM di Jakarta, Senin (19/8).
Pemberlakuan Pajak Karbon
Arifin mengatakan, Indonesia perlu mengantisipasi pemberlakuan transportasi atau pengangkutan karbon lintas negara atau cross border carbon mechanism. Pasalnya, beberapa negara-negara sudah melakukan inisiatif untuk memberikan pajak-pajak terhadap karbon.
Selain itu, pemerintah juga telah menyiapkan dokumen yang berkaitan dengan program strategis di sektor ESDM untuk dapat dilanjutkan oleh menteri selanjutnya.
"Dokumen tersebut diharapkan dapat menjadi jembatan yang mampu mengakselerasi kesinambungan dalam pengambilan kebijakan Bapak Menteri ESDM, terutama dalam mendorong percepatan pengembangan sektor SDM," ucapnya.