Pembiayaan Hijau Bank Danamon Naik 24% pada 2023

Ringkasan
- PT Bank Danamon Indonesia Tbk, anggota dari Mitsubishi UFJ Financial Group, telah menyalurkan pembiayaan hijau sebesar Rp 31,3 triliun hingga 2023, mencatat pertumbuhan 24% dari tahun sebelumnya, seiring dengan upaya meningkatkan portofolio sustainable financing.
- Bank Danamon berkomitmen meningkatkan eksposur pembiayaan hijau dan menargetkan nol emisi pada 2030 dengan langkah-langkah seperti memperoleh sertifikat energi terbarukan, menghemat listrik, dan mengurangi limbah, meskipun menghadapi tantangan besar pada emisi Scope 3 dari kegiatan operasional nasabah.
- Dalam upaya mengurangi emisi dan meningkatkan sustainability, Danamon tidak hanya fokus pada operasional internal dan nasabah tetapi juga merambah ke seluruh rantai pasok, mendorong praktik berkelanjutan di antara supplier dan nasabah sehingga menciptakan dampak lingkungan yang lebih luas.

Anggota grup Mitsubishi UFJ Financial Group atau MUFG, PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) telah menyalurkan pembiayaan hijau atau green loan sebesar Rp 31,3 triliun sepanjang 2023. Capaian ini tumbuh 24% secara tahunan atau year on year (yoy).
Direktur Syariah dan Sustainability Finance Bank Danamon Indonesia, Herry Hykmanto, menyatakan bahwa Bank Danamon akan terus meningkatkan portofolio sustainable financing. Hal ini merupakan bagian dari strategi perusahaan kedepannya.
“Untuk sisa tahun ini masih belum. Tapi, kedepannya kita akan memperbanyak supaya porsi yang sustainability finance-nya bisa lebih besar,” kata Herry dalam Media Briefing MUFG Net Zero World (N0W) 2024 di Jakarta, Selasa (3/9).
Selain itu, Herry juga mengatakan Danamon berkomitmen untuk terus meningkatkan eksposur pembiayaan dan berupaya mengurangi emisi operasional sebanyak mungkin, dengan target mencapai nol emisi pada 2030 mendatang. Adapun langkah yang telah dilakukan Danamon seperti memperoleh sertifikat energi terbarukan, menghemat listrik, dan mengurangi limbah.
Akan tetapi, ia menyebut tantangan terbesar adalah emisi Scope 3, yang merupakan emisi yang dipengaruhi oleh kegiatan operasional nasabah. Saat ini, Danamon sudah mulai mengukur emisi tersebut dan memberikan saran kepada nasabah untuk menggunakan teknologi dan kerangka kerja yang tepat agar emisi dapat berkurang
Selain fokus pada nasabah, Danamon juga memperluas pendekatan tersebut ke seluruh rantai pasok, seperti perusahaan yang sudah menjalankan praktik berkelanjutan. Ia menyebut Danamon berupaya membantu agar supplier dan nasabah juga menjalankan praktik yang lebih ramah lingkungan.
“Sehingga kita tidak hanya melihat dari sisi korporatnya saja, tapi juga dari sisi pemasoknya agar lebih banyak lagi yang bisa mencapai keberlanjutan,” tambahnya.