Perusahaan Penerbit Obligasi Hijau Lebih Baik dalam Mengatasi Emisi

Hari Widowati
13 Maret 2025, 08:10
obligasi hijau, pembiayaan berkelanjutan
Vecteezy.com/style graphic
Analisis baru dari Bank for International Settlements (BISS) menunjukkan perusahaan yang menerbitkan obligasi hijau cenderung lebih baik dalam mengurangi emisi gas rumah kaca mereka.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Analisis baru dari Bank for International Settlements (BISS) menunjukkan perusahaan yang menerbitkan obligasi hijau cenderung lebih baik dalam mengurangi emisi gas rumah kaca mereka, terutama di sektor-sektor yang banyak menghasilkan polusi.

Studi itu mengevaluasi dampak dari pasar obligasi hijau yang bernilai hampir US$ 3 triliun (Rp 49.335 triliun). Obligasi hijau menjadi cara perusahaan mengumpulkan modal untuk proyek-proyek yang membatasi perubahan iklim atau memberikan manfaat lain bagi lingkungan.

Studi ini menemukan secara agregat, emisi penerbit obligasi hijau turun lebih dari 10% dalam empat tahun setelah penerbitan. Adapun emisi per unit pendapatan perusahaan menunjukkan penurunan yang lebih besar lagi, yaitu 30%.

“Hasil studi menunjukkan penerbitan obligasi hijau berhubungan dengan penurunan yang signifikan dalam emisi gas rumah kaca perusahaan-perusahaan,” kata BISS seperti dikutip Reuters, Rabu (12/3).

Studi tersebut mengakui adanya kekhawatiran tentang “greenwashing” yang dilakukan oleh perusahaan. Namun, ukuran pasar obligasi hijau yang melonjak hampir enam kali lipat sejak 2018 dan semakin banyaknya pemerintah yang menerbitkannya telah meningkatkan transparansi.

Perusahaan cenderung hanya menerbitkan obligasi hijau dalam jumlah kecil dibandingkan dengan ukurannya. Hal ini berarti obligasi hijau biasanya tidak menjadi pendorong utama pengurangan emisi. Namun, obligasi hijau sering kali merupakan “sinyal” yang baik tentang arah perjalanan perusahaan.

Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca

Intensitas emisi “Cakupan 1” seperti dari bahan bakar yang digunakan dalam armada kendaraan perusahaan atau yang dibakar dalam tungku pembakarannya menurun sekitar 21%, rata-rata satu tahun setelah obligasi hijau pertamanya.

Hasil serupa juga terlihat pada emisi Cakupan 1-3 yang lebih luas, yang juga mencakup emisi yang tidak berada dalam kendali perusahaan, seperti pada rantai pasoknya. Intensitas emisi di sana tetap jauh lebih rendah untuk emisi langsung bahkan setelah tiga tahun.

Studi ini menggunakan data S&P Trucost yang diperkirakan menyumbang sekitar dua pertiga emisi gas rumah kaca global.

Emisi-emisi tersebut menunjukkan variasi geografis yang besar tetapi sebagian besar terkonsentrasi di beberapa negara dengan sektor manufaktur yang luas dan padat energi, seperti Tiongkok, Amerika Serikat, Jepang, dan India.

Temuan-temuan penelitian ini menyoroti bagaimana umumnya “penghasil emisi berat” mengurangi emisi mereka setelah menerbitkan obligasi hijau.

“Mengingat kemiringan emisi karbon, hal ini sangat penting dalam hal tujuan 'nol bersih' masyarakat,” kata penelitian tersebut.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...