Cina akan Terbitkan Obligasi Hijau dalam Denominasi Yuan di Inggris


Kementerian Keuangan Cina mengumumkan akan menerbitkan obligasi hijau negara berdenominasi yuan senilai hingga 6 miliar yuan (Rp 3,12 triliun), pada Selasa (18/3). Penerbitan obligasi hijau itu akan dilakukan di London, Inggris.
Ini merupakan penerbitan obligasi hijau negara pertama oleh Pemerintah Cina di luar negeri.
Pengumuman tersebut muncul setelah diskusi ekonomi dan keuangan Tiongkok-Inggris di Beijing yang dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri Tiongkok He Lifeng dan Menteri Keuangan Inggris Rachel Reeves pada Januari 2025.
Rencana penerbitan obligasi hijau pertama kali diumumkan dalam pernyataan yang menguraikan hasil kebijakan dari pertemuan tersebut.
"Tiongkok setuju untuk menerbitkan obligasi hijau berdenominasi yuan kedaulatan perdana pada tahun 2025 dan obligasi ini akan dicatatkan di London, yang pertama dalam program penerbitan obligasi hijau kedaulatan Tiongkok di Inggris," kata Kementerian Keuangan Cina dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Reuters, Rabu (19/3).
Pendanaan untuk Mendukung Pembangunan Rendah Karbon
Pada Februari 2025, Kementerian Keuangan Cina merilis dokumen kerangka kerja tentang obligasi hijau negara Tiongkok. Kementerian Keuangan Cina menyebut penerbitan obligasi hijau itu merupakan upaya untuk menarik dana internasional untuk mendukung pembangunan hijau dan rendah karbon domestik.
"Tiongkok bersedia bekerja sama dengan Inggris untuk memperdalam kerja sama dalam pembangunan hijau dan rendah karbon," kata Ding Xuexiang, Wakil Perdana Menteri Tiongkok, kepada Menteri Energi Inggris Ed Miliband di Beijing, pada Senin (17/3).
Pada tahun 2020, Tiongkok berjanji untuk mencapai puncak emisi karbon dioksidanya sebelum tahun 2030 dan menjadi netral karbon pada tahun 2060. Tahun-tahun berikutnya, Cina semakin banyak memanfaatkan instrumen keuangan seperti obligasi hijau untuk membantunya mencapai tujuan-tujuannya.