BYD dan Tsingshan Batal Bangun Pabrik Litium di Chili


Produsen mobil listrik asal Cina BYD dan grup logam Tsingshan mundur dari rencana bernilai jutaan dolar untuk membangun pabrik katoda litium di Chili. Hal tersebut diungkapkan oleh badan pembangunan ekonomi Chili, pada Rabu (7/5).
Mundurnya dua perusahaan besar Cina ini merupakan pukulan bagi tujuan Chili untuk mengembangkan lebih banyak pengolahan litium di dalam negeri. Litium merupakan logam utama untuk baterai kendaraan listrik. Chili adalah produsen litium nomor dua di dunia.
Badan pembangunan ekononomi pemerintah Chili, Corfo, menyebut kedua proyek tersebut terpukul oleh anjloknya harga litium. Pada 2023, Corfo menggaet BYD dan Tsingshan untuk mendapatkan kesepakatan harga litium yang lebih baik sebagai bagian dari upayanya untuk memacu investasi di Chili.
“Perusahaan-perusahaan yang dipilih oleh Corfo telah terpengaruh dalam keputusan investasi mereka oleh kondisi pasar global, yang telah menunjukkan penurunan harga yang tajam,” kata Corfo dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Reuters, Kamis (8/5).
Tsingshan mengatakan kepada Reuters bahwa mereka telah membatalkan rencana proyek senilai US$ 233 juta (Rp 3,84 triliun, kurs Rp 16.490 per US$) untuk memproduksi 120.000 metrik ton lithium iron phosphate (LFP). Kementerian aset nasional Chili mengatakan kepada Reuters bahwa BYD telah mengajukan niat untuk menarik rencananya pada Januari 2025.
BYD, produsen mobil listrik terbesar di dunia, menolak berkomentar mengenai kabar ini. Tahun lalu, BYD mengumumkan penundaan rencana pembangunan pabrik senilai US$ 290 juta (Rp 4,78 triliun), yang diharapkan dapat menghasilkan 50.000 metrik ton per tahun LFP untuk katoda.
Surat kabar Chili, Diario Financiero, pertama kali melaporkan pembatalan investasi tersebut.
Corfo akan Buka Penawaran Baru untuk Investor Litium
Upaya Chili pada tahun 2018 untuk mendorong investasi terkait litium melalui kesepakatan harga juga berantakan. Perusahaan kimia Chili Molymet, Sichuan Fulin Transportation Group Co dari Cina dan perusahaan patungan antara perusahaan Korea Posco dan Samsung karena berbagai alasan juga menarik rencana mereka.
Tsingshan dan BYD akan memiliki akses ke harga preferensial litium yang diproduksi oleh penambang Chili SQM hingga tahun 2030, jangka waktu yang menurut Corfo mungkin juga mempengaruhi penarikan proyek.
Selain itu, Corfo mengatakan Tsingshan ingin menugaskan pengembangan proyek ke unit perusahaan yang tidak berpartisipasi dalam proses penawaran. Namun, menurut Corfo hal itu tidak mungkin dilakukan.
Pekan lalu, Corfo membuka proses penawaran kedua untuk skema serupa, kali ini untuk memberikan kesepakatan pembelian dengan produsen litium AS, Albemarle, hingga tahun 2043. Kesepakatan itu akan diberikan kepada perusahaan yang berkomitmen pada proyek-proyek terkait litium.
"Albemarle dan investor yang terpilih akan dapat menggunakan bentuk alternatif untuk menentukan kesepakatan harga," kata Corfo.