Danantara Luncurkan Proyek Pengolahan Sampah Jadi Energi Mulai Bulan Depan

Karunia Putri
30 September 2025, 11:34
danantara, waste to energy, proyek pengelolaan sampah
ANTARA FOTO/Fauzan/YU
Chief Executive Officer (CEO) Danantara Indonesia Rosan Roeslani menyampaikan bahwa proses tender akan segera dilaksanakan di sejumlah daerah yang telah siap, antara lain Jakarta, Bandung, Bali, Semarang, Surabaya, dan Makassar.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

PT Danantara Investment Management menggelar Rapat Koordinasi Nasional Pengolahan Sampah Menjadi Energi (PSEL) atau Waste to Energy (WtE) hari ini di Wisma Danantara, Jakarta, Selasa (30/9). Proyek ini diproyeksi meluncur akhir Oktober.

Dalam agenda tersebut, hadir Chief Executive Officer Danantara, Rosan Roeslani, Chief Investment Officer Danantara Pandu Sjahrir dan Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian. Hadir pula Dewan Penasihat Danantara Ray Dalio.

Wakil Menteri Lingkungan Hidup Diaz Hendropriyono, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Yuliot, serta para Wali Kota di Indonesia juga turut hadir dalam rakor tersebut. 

Rosan menyampaikan, ada 35 juta ton sampah yang menumpuk di Indonesia setiap tahun. Bila hal tersebut berlanjut, maka terdapat sisi negatif yang membahayakan kesehatan, sosial dan lainnya. Dari sampah itu pula menyumbang kurang lebih 2-3% emisi gas rumah kaca nasional.

“Bersama-sama kita mendorong pengolahan sampah menjadi energi sebagai solusi inovatif untuk menatasi krisis sampah dan menunjukkan lingkungan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan bagi generasi ke depan,” kata Rosan dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengelolaan Sampah Nasional Menjadi Energi di Wisma Danantara, Jakarta, Selasa (30/9).

Rosan memaparkan, ada luma manfaat utama proyek PSEL ini dibandingkan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). Pertama, emisi gas rumah kaca yang dihasilkan proyek ini lebih rendah 50-90% dari TPA. Kedua, mengurangi bau menyengat serta pencemaran tanah air akibat lindi.

Ketiga, setiap PSEL dapat memberdayakan sekitar 20.000 rumah dengan energi terbarukan, Keempat, menghemat sekitar 90% lahan sehingga dapat dimanfaatkan aktivitas ekonomi dan menambah nilai tanah.

Kelima, kebersihan lahan sehingga dapat menambah daya tarik wisata. “Sanitasi buruk merugikan pariwisata nasional,” ujarnya.

Rosan menjelaskan, program PSEL akan dimulai di 4-5 wilayah di Jakarta mulai akhir Oktober, disusul Kota Surabaya dan Surakarta. Program ini menyasar 33 kota di Indonesia.

Danantara Fokus Investasi Waste to Energy 

Danantara sebelumnya menyatakan peraturan presiden (perpres) terkait program pengelolaan sampah atau waste to energy (WtE) sudah rampung. Perpres dikeluarkan seiring dengan Danantara meluncurkan Patriot Bonds atau Obligasi Patriotik. 

Gerakan investasi ini akan dialokasikan untuk beberapa proyek strategis salah satunya pengelolaan sampah nasional.  Lewat Patriot Bonds, Danantara akan menghimpun dana hingga US$ 3,1 miliar atau sekitar Rp 50 triliun.   

Rosan saat itu menyampaikan bahwa proses tender akan segera dilaksanakan di sejumlah daerah yang telah siap, antara lain Jakarta, Bandung, Bali, Semarang, Surabaya, dan Makassar.  

“Dan daerah-daerah lain yang prioritas yang sudah bisa jalan kami akan melakukan tender proses secara terbuka dan transparan,” kata Rosan kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (4/9). 

Lebih lanjut, pemerintah bakal mengesahkan Perpres baru untuk menggantikan tiga aturan lama terkait pengelolaan sampah. Hal itu dilakukan untuk menyederhanakan birokrasi dan memperbaiki alur bisnis yang dinilai masih rumit serta kurang menguntungkan bagi pengembang.  

Adapun tiga aturan sebelumnya, yakni Perpres Nomor 83 Tahun 2018 tentang Penanganan Sampah Laut, Perpres Nomor 35 Tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan, dan Perpres Nomor 97 Tahun 2017 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah Rumah Tangga.   

Aturan baru itu akan mengatur sejumlah aspek, termasuk penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dengan sistem open dumping serta pembahasan mengenai pengembangan teknologi Waste to Energy (WTE). 

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Karunia Putri
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...