Setiap Transaksi Jadi Donasi, EBC Ajak Trader Dukung Konservasi Amazon
EBC Financial Group, broker perdagangan komoditas derivatif global, meluncurkan program “Lindungi Amazon dengan Setiap Perdagangan.” Inisiatif ini menghadirkan dampak bagi lingkungan melalui aktivitas perdagangan klien EBC di Amerika Latin untuk disalurkan dalam program konservasi hutan Amazon.
Melalui program ini, setiap perdagangan yang memenuhi syarat di kawasan Amerika Latin akan secara otomatis menghasilkan donasi atas nama klien kepada mitra konservasi terverifikasi, tanpa biaya tambahan, sehingga aktivitas pasar sehari-hari langsung berkontribusi pada hasil konservasi di hutan hujan tropis Amazon.
"Dengan memperkenalkan program ini, kami memberikan kesempatan kepada para klien untuk berkontribusi dalam melestarikan salah satu hutan hujan tropis yang paling penting di dunia sebagai bagian dari upaya untuk mengatasi perubahan iklim,” kata CEO EBC Financial Group (UK) Ltd, David Barrett, Kamis (2/10).
Dia menjelaskan, upaya ini sejalan dengan target COP29 yang mendorong pembiayaan iklim mencapai sekitar US$ 1,3 triliun per tahun pada 2035, serta membuka peluang investasi swasta melalui skema berbagi risiko yang lebih efisien.
“Kami mempermudah setiap transaksi perdagangan namun tetap memberikan dampak positif bagi perlindungan Amazon. Ini adalah kali pertama sebuah broker online menghubungkan aktivitas perdagangan sehari-hari dengan upaya pelestarian ekosistem tropis dalam skala besar seperti ini," ujar Barrett.
Barrett mengungkapkan, inisiatif ini menyoroti perubahan demografi pasar di mana 30% investor Gen Z mulai berdagang saat masih di bangku kuliah atau pada masa awal dewasa. Baik Gen Z maupun milenial semakin mencari penyedia layanan keuangan yang sejalan dengan nilai-nilai lingkungan dan sosial mereka.
“Kami ingin menciptakan cara yang sederhana bagi klien kami di Indonesia untuk turut berperan dalam pelestarian Amazon,” tambah Barrett.
Konservasi Amazon dan Solusi Bisnis
EBC menilai, pelestarian hutan hujan terbesar di dunia tidak hanya menjawab kebutuhan lingkungan, tetapi juga menjadi bagian dari kebutuhan bisnis di komunitas tempat mereka beroperasi.
Meskipun aktivitas perdagangan itu sendiri tidak secara langsung mengurangi emisi, mengaitkan transaksi perdagangan dengan konservasi Amazon mampu menggerakkan modal swasta untuk melindungi penyerapan karbon, sebuah langkah dalam agenda 1,5ºC sekaligus sebagai pelengkap bagi upaya dekarbonisasi sistemik.
Menjelang COP30 Brasil Amazonia pada November 2025, konferensi iklim PBB pertama yang digelar di kawasan Amazon, Barret mengatakan EBC mengambil peran aktif untuk menciptakan dampak sekaligus mengedukasi klien tentang bagaimana setiap transaksi dapat berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan.
Hutan Amazon membentang seluas 6,7 juta kilometer persegi, berperan krusial dalam menjaga stabilitas iklim global, dan menjadi rumah bagi sekitar 10% spesies yang telah diketahui.
Para ilmuwan memperingatkan risiko titik kritis apabila deforestasi terus berlanjut, di mana ekosistem ini bisa berubah dari penyerap karbon menjadi penghasil karbon, yang akan berdampak besar pada pola iklim global serta berimplikasi terhadap pasar keuangan yang bergantung pada stabilitas lingkungan.
“Pasar tidak bisa lagi menutup mata terhadap isu iklim. Amazon bukan hanya pusat keanekaragaman hayati, tetapi juga kunci utama bagi pasar karbon global," ujar Barret.
Apa yang terjadi di hutan hujan tersebut akan berdampak pada kehidupan dan menentukan arah investasi ESG, mulai dari kredit karbon hingga obligasi hijau. "Melalui inisiatif ini, kami menghubungkan modal dengan solusi iklim dengan cara yang relevan baik bagi para trader maupun bagi planet ini,” kata dia.
