Memahami Revenue yang Didamba Perusahaan, Bedanya dengan Income?

Image title
Oleh Yandi M. Rofiyandi
8 Juni 2022, 07:15
Memahami Revenue yang Didamba Perusahaan, Bedanya dengan Income?
Pexels.com/Tima Miroshnichenko
Ilustrasi

Revenue merupakan istilah yang sering dijumpai dalam laporan keuangan perusahaan. Setiap korporasi pasti memimpikan nilai revenue yang terus meningkat setiap waktu.

Tak hanya revenue, beberapa istilah pun sering muncul dalam laporan keuangan seperti income. Apa itu revenue? Apa pentingnya revenue? Apa perbedaannya dengan income?

Definisi Revenue

Revenue adalah hasil yang diperoleh dari kegiatan operasional utama suatu perusahaan atau bisnis yang sedang dijalankan. Menurut Investopedia, revenue adalah jumlah total pendapatan yang didapatkan dari kegiatan bisnis dalam suatu periode tertentu. 

Ikatan Akuntan Indonesia menyebutkan definisi revenue adalah penghasilan yang didapat dari pelaksanaan aktivitas entitas yang normal dan dikenal dengan sebutan yang berbeda, seperti penjualan, hasil sewa, bunga, dividen, royalti, dan penghasilan jasa.

Selain pendapatan dari penjualan dan layanan, ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi besaran revenue suatu bisnis. Beberapa di antaranya seperti tingkat suku bunga, nilai tukar, harga produk dan jasa yang ditawarkan, serta berbagai variasi produk atau jasa.

Adanya potongan harga atau diskon serta pengembalian alias refund juga berpengaruh terhadap revenue yang didapat. Selain itu, bisnis yang mempromosikan produknya lewat iklan digital seperti website menjadi salah satu faktor yang dapat menentukan besaran revenue.

Pentingnya Revenue

Revenue sering dijadikan sebagai indikator kesuksesan pada suatu perusahaan. Untuk bisa mendapatkan nilai revenue yang memuaskan, setidaknya ada tiga aspek penjualan yang wajib diperhatikan oleh pihak perusahaan. Tiga aspek itu dapat disebut sebagai cara meningkatkan revenue.

1. Penentuan harga jual produk barang atau jasa. Dalam menentukan harga ini, perusahaan tidak boleh sembarangan karena akan berkaitan langsung dengan minat beli konsumen dan nilai keuntungan yang bisa diraih oleh perusahaan. Perusahaan harus mempertimbangkan daya beli konsumen dan kondisi pasar dalam menentukan harga jual produknya.

Selain itu, perusahaan mesti menganalisis persaingan antar-pebisnis agar bisa mendapatkan informasi terkait harga jual standar dari produk yang sama yang di pasaran. Untuk itu, perusahaan juga perlu mengetahui pengalaman dari kompetitor.

2. Manajemen imbal hasil atau yield management adalah upaya optimasi harga jual yang sebelumnya sudah ditentukan. Contoh dari penerapan yield management ini adalah pemberian potongan harga ataupun cashback ketika membeli produk dalam jumlah tertentu.

3. Aktivitas marketing. Konsumen akan sulit untuk mengetahui produk yang Anda jual jika tidak memasarkannya. Akhirnya, nilai revenue akan cenderung stagnan atau menurun karena jarang ada proses penjualan.

Perbedaan Revenue dengan Income

Revenue dengan income merupakan hal yang berbeda. Revenue atau bisa disebut pendapatan merupakan pendapatan gross yang diterima oleh pelaku usaha dari sebuah penjualan produk atau jasa dalam periode tertentu. Sedangkan income atau penghasilan bisa diartikan sebagai keuntungan bersih yang diterima pelaku bisnis dalam periode tertentu. 

Income merupakan nilai keuntungan yang berhasil didapatkan oleh suatu bisnis atau perusahaan. Revenue berfokus kepada pendapatan yang telah diterima oleh perusahaan, maka income lebih berfokus kepada besaran ataupun jumlah keuntungan bersih yang diperoleh.

Income juga bisa disebut sebagai laba bersih yang didapat pelaku usaha, dimana hasil dari total pendapatan dikurangi oleh seluruh biaya produksi. Beberapa contoh biaya produksi antara lain seperti biaya operasional bisnis, sewa, beban pajak, pokok penjualan/modal, dan lainnya. 

Income atau pendapatan bersih dapat menunjukkan nilai seluruh pemasukan tambahan yang mampu diraih oleh perusahaan. Pemasukan yang telah didapat juga bisa terdiri dari berbagai bentuk seperti bunga akumulasi dari hasil investasi, dan penjualan aset fisik atau yang tidak terwujud, dan lainnya. Hal ini secara tidak langsung menyebabkan proses perhitungan income lebih rumit jika dibandingkan dengan perhitungan revenue.

Sumber Revenue

Nilai revenue tidak hanya bisa diperoleh dari hasil penjualannya, tapi bisa juga didapatkan dari imbal hasil ataupun bunga deposito serta investasi pada instrumen tertentu yang bisa dinilai  sebagai sumber pendapatan.

Sumber revenue ini berbeda dengan income yang hanya bisa diperoleh dari hasil bisnis perusahaan. Jadi, seluruh hasil penjualan perusahaan, baik itu pada produk barang atau jasa, akan dihitung menjadi income perusahaan secara keseluruhan. 

Cara Hitung Revenue

Untuk proses perhitungan revenue, setiap perusahaan atau akuntan harus menjumlahkan komponen biaya atau komponen pada penerimaannya. Namun dalam menghitung nilai income, pihak perusahaan mempunyai dua cara, yaitu net profit dan gross profit

Dalam hal menghitung gross profit, maka perusahaan harus mengurangi nilai pendapatan dengan harga pokok penjualan.

Sedangkan untuk menghitung dengan cara net profit, perusahaan harus mengurangi gross profit dengan biaya lain yang secara tidak langsung berhubungan dengan proses produksi. Misalnya, beban pajak, beban iklan, dan beban biaya lainnya agar barang atau jasa dari perusahaan tersebut bisa dinikmati oleh para konsumennya.

Pada dasarnya, terdapat tiga jenis cara menghitung revenue, yaitu:

1. Total Pendapatan atau Total Revenue (TR)

Menghitung revenue dengan cara total pendapatan merupakan cara yang paling dasar. Karena, jumlah total revenue pada jenis ini akan menjadi dasar dalam perhitungan revenue pada jenis uang lainnya.

Untuk bisa mendapatkan informasi terkait total pendapatan perusahaan, rumus yang bisa digunakan adalah:

Total pendapatan = harga jual x jumlah produksi

 2. Pendapatan Rata-Rata atau Average Revenue (AR)

Cara yang kedua dengan mengetahui pendapatan rata-rata pada perusahaan tersebut. Cara menghitungnya adalah dengan membagi total pendapatan dengan nilai jumlah produk yang mampu dijual, atau dengan menggunakan rumus.

 AR = Total Pendapatan : Jumlah Produk Terjual

3. Pendapatan Marginal atau Marginal Revenue (MR)

Cara yang ketiga adalah dengan menghitung marginal revenue atau MR. MR adalah suatu pendapat tambahan karena adanya tambahan pada tiap unit barang yang dijual. Rumus menghitungnya adalah sebagai berikut: 

Marginal Revenue = Tambahan TR : Tambahan Jumlah Barang yang Terjual

Cara Hitung Income

Untuk menghitung income, terdapat dua cara perhitungan yang utama, yaitu dengan cara gross profit dan juga net profit.

1. Gross Profit

Gross profit atau laba kotor bisa dihitung dengan membagi total keuntungan bruto dengan nilai total pendapatan ataupun penjualan. Rumus untuk menghitungnya adalah sebagai berikut:

GP = Jumlah Laba Bruto : Total Penjualan

2. Net Profit

Net profit atau nilai keuntungan bersih adalah nilai yang bisa dihitung dengan cara membagi total keuntungan bersih dengan nilai penjualan. Berikut ini adalah rumusnya:

NP = Total Keuntungan Bersih : Total Penjualan

Berdasarkan penjelasan di atas, maka bisa kita simpulkan bahwa rumus menghitung gross profit dan net profit ternyata sama. Perbedaannya ada pada pemilihan total keuntungannya saja, yaitu laba kotor atau laba bersih.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...