Mengenal Return Investasi Emas dan Cara Mengetahuinya
Emas adalah instrumen investasi yang cukup populer di Indonesia. Selain risikonya rendah, tingkat keuntungan atau return investasi emas pun cukup stabil dalam beberapa waktu terakhir.
Dibandingkan dengan aset investasi lainnya, emas banyak dilirik oleh investor terutama yang pemula. Ini disebabkan karena harganya mengikuti pergerakan inflasi. Jadi, semakin tinggi laju inflasi maka harganya akan naik.
Dalam hasil riset Katadata Insight Center (KIC) bekerja sama dengan Stockbit, emas menempati posisi pertama sebagai pilihan investasi favorit di Indonesia. Hasil tersebut menunjukan sebanyak 60,2% responden memilih emas sebagai aset investasi.
Melihat tingginya popularitas emas dalam dunia investasi, sudah sewajarnya pengetahuan akan investasi emas dipelajari oleh investor pemula. Terutama mengenai return investasi emas.
Berikut ini Katadata.co.id, sudah merangkum penjelasan tentang return investasi emas dan cara untuk mengetahuinya. Simak pembahasannya di bawah ini.
Pengertian Return
Dalam dunia investasi, terdapat sebuah istilah yang sangat familiar di kalangan investor. Istilah tersebut yakni 'high risk high return' atau bisa bermakna bahwa semakin tinggi risiko investasi maka semakin tinggi juga hasil dari investasi tersebut.
Mengutip dari Investopedia, definisi paling sederhana dari return adalah nilai (uang) yang dihasilkan atau hilang dari investasi selama beberapa periode waktu tertentu. Return dapat berwujud nilai uang atau sebuah presentase yang diperoleh dari proses investasi.
Lebih lanjut, return juga dapat direpresentasikan dalam bentuk selisih harga atau presentase yang bisa menunjukan perubahan terhadap aset dan instrumen investasi setelah kurun waktu tertentu.
Singkatnya bila perhitungan retlllurn sebuah aset investasi menunjukan hasil positif, itu artinya investor akan mendapat untung. Sebaliknya, return negatif mengindikasikan bahwa investor tersebut merugi.
Bisa dikatakan kalau return, terutama return investasi emas merupakan tingkat keuntungan yang diperoleh investor saat dia melakukan investasi.
Komponen dan Jenis Return
Menukil dari situs Pintu.co.id, dalam investasi ada dua komponen utama pada return. Pertama adalah Yield, komponen tersebut mencerminkan pendapatan yang diperoleh investor secara periodik. Yield dilambangkan dengan angka nol (0) atau positif (+).
Komponen kedua yakni capital gain. Capital gain adalah komponen yang menggambarkan keuntungan atau kerugian saat investor menjual aset investasi yang dimilikinya. Umumnya capital gain dilambangkan dengan positif (+), angka nol (0), dan negatif (-).
Sementara itu, untuk dalam investasi terdapat beberapa jenis return. Dihimpun dari berbagai sumber, berikut jenis-jenis return yang perlu diketahui:
Return Realisasi
Return realisasi adalah bentuk pengembalian (tingkat keuntungan) yang sudah terjadi. Return jenis ini dapat dihitung berdasarkan data historis. Return tersebut bisa menunjukan performa dan indikator dari aset investasi.
Return Ekspektasi
Return ekspektasi adalah bentuk pengembalian yang diharapkan investor di masa depan. Berbeda dengan return realisasi, return jenis ini merupakan pengembalian yang belum terjadi.
Seorang investor pastinya menginginkan return, (contohnya return investasi emas) dalam jumlah tertentu di masa depan. Namun, saat ia memperoleh keuntungan dari investasi tersebut maka nilai keuntungan itu menjadi return realisasi.
Cara Mengetahui Return Investasi Emas
Mengutip dari salah satu jurnal "Studi Perbandingan Tingkat Return dan Risk antara Investasi Emas dan Saham Syariah", dijelaskan bahwa emas adalah sejenis logam mulia terpercaya yang bisa mempertahankann ilainya dan digunakan dalam transaksi. Emas sudahd ikenal sebelum masehi dan digunakan sebagai alat untuk bertransaksi.
Emas dikenal sebagai instrumen investasi yang low risk. Artinya, harga emas cenderung stabil dalam kurun waktu tertentu.
Meski demikian, harga emas (Antam) saat ini dilaporkan tengah mengalami penurunan. Pada Selasa, 7 Juni 2022, harga emas turun Rp 4.000 menjadi Rp 976.000 per gram, atau turun 0,4% dibandingkan hari sebelumnya. Sementara untuk harga jual kembali (buyback) sebesar Rp 855 ribu per gram. Sementara, dalam sepekan, harga emas sudah turun sebesar 0,71 persen. Sedangkan selama 30 hari emas Antam naik sebesar 0,1 persen.
Dari uraian di atas, harga emas memang dapat mengalami penurunan. Kendati begitu, jika dilihat berdasarkan return investasi emas maka hasilnya cukup baik. Ini juga menjadi alasan mengapa aset emas dianggap sebagai investasi low risk.
Pertanyaannya, bagaimana cara mengetahui return investasi emas? Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, return atau hasil investasi merupakan tingkatan keuntungan yang diperoleh oleh investor dalam melakukan investasi. Artinya, return investasi emas ini adalah tingkat keuntungan yang didapat investor pada investasi emas.
Untuk mengetahui return investasi emas, seorang investor dapat melihat perbandingan harga emas dari tahun ke tahun.
Menurut Statista.com, tingkat return untuk investasi emas berfluktuasi secara signifikan selama periode 2002 hingga 2021, tetapi menghasilkan return positif di sebagian besar tahun. Return emas sebagai investasi mencapai hampir 25% pada tahun 2020. Namun, tingkat return investasi emas menunjukan hasil negatif pada 4,3% pada akhir tahun 2021.
Sementara itu menurut situs Accurate.id, perhitungan return investasi bisa menggunakan metode "(Harga sekarang-Harga beli) x Jumlah unit yang dimiliki".
Berdasarkan uraian di atas, return investasi emas saat ini masih berada pada hasil positif. Itu artinya, investasi emas memang menjadi salah satu jenis investasi yang berisiko rendah. Kesimpulannya, dengan memahami tingkat keuntungan investasi emas maka investor dapat lebih bijak lagi dalam menanamkan modalnya pada aset tersebut.