Pengertian Margin, Fungsi, Jenis, dan Cara Menghitungnya

Image title
Oleh Yandi M. Rofiyandi
22 Juni 2022, 14:45
Pengertian Margin, Fungsi, Jenis, dan Cara Menghitungnya
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/foc.
Ilustrasi. Teller menghitung uang di Bank BNI, Jakarta, Kamis (21/4/2022).

Di dalam bisnis terdapat istilah margin yang berkaitan dengan keuntungan. Menghitung margin adalah hal penting untuk mengetahui suatu perusahaan mengalami keuntungan atau kerugian.

Margin menjadi bagian penting untuk diketahui dan dipelajari dalam dunia bisnis. Oleh karenanya, penting untuk mengetahui pengertian margin. Apa fungsi dan jenis margin? Bagaiama cara menghitung margin dan pasa saja unsur pokoknya?

Pengertian Margin

Dikutip dari Kamus Besar bahasa Indonesia, margin adalah tingkat selisih antara biaya produksi dan harga jual di pasar. Margin juga artinya deposit atau uang muka oleh investor dengan atau tanpa makelar yang merupakan pembayaran sebagian atau harga beli saham atau komoditas. 

Laman Otoritas Jasa Keuangan menguraikan pengertian margin adalah perbedaan antara nilai surat berharga yang ditawarkan dan nilai debit pinjaman; perdagangan: perbedaan biaya produksi dan harga jual; disebut juga laba; pasar valas: perbedaan antara nilai spot dan forwad yang dikenal dengan premi atau diskon (margin).

Terdapat dua pengertian mengenai margin, yaitu margin dalam bisnis dan akuntansi serta margin investasi.

Margin dalam bisnis dan akuntansi adalah persentase keuntungan yang didapat perusahaan dari penjualan produk atau jasa dengan modal yang dikeluarkan. Margin sangat erat kaitannya dengan profit dan sering sekali disebut sebagai sebagai profit margin atau keuntungan margin. Profit margin ini adalah hasil dari perbandingan laba setelah dikurangi bunga dan pajak.

Dalam dunia investasi, margin sering dikenal dengan margin trading. Margin trading adalah fasilitas pinjaman yang diberikan broker pada perusahaan sekuritas kepada investor pemilik rekening efek. Sehingga, investor mendapatkan kesempatan untuk bertransaksi saham melebihi dari modal yang dimilikinya.

Fungsi Margin

Margin berperan penting dalam strategi bisnis perusahaan. Berikut adalah fungsi margin:

1. Menentukan Jumlah Produk

Manajemen perusahaan akan menghitung proyeksi margin terhadap produk atau jasanya yang akan dijual. Bila proyeksi tersebut sudah dihitung secara terperinci, perusahaan dapat menentukan jumlah produk yang akan dipasarkan. Penghitungan kuantitas di sini supaya proyeksi margin tidak meleset atau terjadi kerugian.

2. Menentukan Pemasaran

Fungsi margin selanjutnya untuk menentukan pemasaran produk dan jasa yang dijual. Misalnya, bila margin yang diperoleh sangat tipis, perusahaan akan berpikir ulang untuk memasarkan produknya melalui iklan di media elektronik karena biaya yang dikeluarkan sangat besar.

3. Menentukan Harga

Fungsi margin untuk menentukan harga produk atau jasa yang akan dijual. Harga merupakan variabel penting terkait margin. Jadi, margin dapat memandu perusahaan untuk menetapkan harga pada produk atau jasanya. Bila perusahaan tidak mengetahui proyeksi margin, penentuan harga produk atau jasa memiliki risiko tinggi untuk meleset.

4. Mengetahui Laba yang Diperoleh Perusahaan Dalam Satu Periode Tertentu

Fungsi margin lainnya untuk mengetahui keuntungan yang diperoleh perusahaan dalam satu periode tertentu. Setelah mengetahui keuntungan yang didapat, manajemen bisa menyusun rencana strategis lainnya seperti ekspansi bisnis dalam membuka gerai baru.

5. Mengetahui Perkembangan Laba dari Waktu ke Waktu

Margin dapat digunakan untuk mengetahui perkembangan laba atau profit dari waktu ke waktu. Jadi, fungsi margin untuk mengukur keberhasilan perusahaan dalam menjual produk atau jasanya sesuai dengan target marketnya. 

Jenis Margin

Margin atau persentase keuntungan usaha dibagi menjadi beberapa jenis, berikut di antaranya:

Margin Laba Bersih (Profit Margin)

Margin laba bersih adalah persentase pendapatan bisnis yang tersisa setelah dikurangi semua biaya dari total penjualan, lalu dibagi dengan pendapatan bersih. Jumlah margin laba bersih yang tinggi menandakan seberapa sehat kondisi perusahaan.

Berikut adalah cara menghitung profit margin:

Profit = Pendapatan – Harga Pokok Penjualan – Pengeluaran Operasional – Biaya lain-lain – Bunga – Pajak.

Margin Profit = Laba Bersih dari Perhitungan Setelah Pajak : Penjualan x 100 %

Margin Laba Kotor (Gross Margin)

Margin laba kotor membandingkan pendapatan dengan biaya variabel. Biaya variabel adalah setiap biaya yang dikeluarkan selama proses produksi yang dapat bervariasi dengan tingkat produksi (output). Dengan margin laba kotor, perusahaan bisa mengetahui berapa banyak keuntungan yang dihasilkan setiap produk tanpa biaya tetap.

Rumus yang digunakan untuk menghitung gross margin adalah:

Laba Kotor = Pendapatan – Harga Pokok Penjualan (HPP)

Margin Kotor = (Laba Kotor ÷ Pendapatan) x 100%.

Halaman:
Editor: Redaksi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...