Memahami Pengertian dan Contoh Metode Perpetual
Saat memiliki sebuah bisnis besar yang bergerak dalam bidang retail, tentu membutuhkan gudang atau tempat untuk penyimpanan barang meskipun menambah biaya. Untuk mempermudah proses pencatatan dan mengetahui ketersediaan barang, maka diperlukan metode pencatatan yang sesuai agar pekerjaan semakin mudah.
Salah satu metode pencatatan yang mempermudah pekerjaan yakni pencatatan dengan metode perpetual. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang metode perpetual, berikut penjelasan dan contoh metode perpetual beserta perbedaannya dengan metode periodik selengkapnya.
Pengertian Metode Perpetual
Metode perpetual adalah metode pencatatan setiap waktu yang dapat menyesuaikan transaksi input dan output persediaan barang. Istilah umum metode perpetual adalah pembukuan.
Metode perpetual biasanya digunakan oleh pebisnis dengan skala besar seperti gerai ritel sejenis apotek maupun toko kelontong. Namun, tak jarang pula banyak bisnis kecil yang baru saja berkembang menerapkan metode perpetual karena banyak software dengan metode perpetual intuitif.
Metode perpetual ini sangat membantu mobilitas barang. Perhitungan fisik pada stok yang ada atau kerap disebut dengan stock opname tak perlu dilakukan oleh perusahaan. Pasalnya, stok yang tersedia selalu diperbaharui setiap kali transaksi.
Contoh Metode Perpetual
Metode perpetual memiliki 3 mode penilaian stok barang yakni sebagai berikut:
1. Contoh Metode Perpetual LIFO
Metode ini merupakan kepanjangan dari Last In First Out. Contoh metode perpetual ini adalah metode dengan sistem pencatatan persediaan stok barang yang biaya setiap unit produk terjual adalah biaya pembelian terakhir. Jika ingin menerapkan contoh metode perpetual LIFO maka pengguna memerlukan buku besar pembantu.
Untuk mudah memahami contoh metode perpetual LIFO yakni barang yang paling akhir dibeli justru adalah barang yang paling awal dijual. Analoginya yaknis eperti tumpukan piring, piring paling atas adalah piling yang tertata paling akhir. Namun piring tersebutlah yang justru digunakan paling awal.
Contoh Metode Perpetual LIFO dalam Kasus
Pada 11 Oktober seorang pedagang membeli 11 pcs tas dengan harga Rp11.000 per pcs. Kemudian tanggal 26 Oktober, pedagang tersebut membeli lagi tas 26 pcs dan harganya naik menjadi Rp 16.000.
Selanjutnya pada 30 Oktober, banyak yang membeli tas dari pedagang tersebut. Tas pun terjual 30 pcs. Jika menggunakan metode LIFO maka pedagang akan menjual tas yang terakhir masuk yakni yang harga Rp16.000,-
2. Metode Perpetual FIFO
Contoh metode perpetual FIFO memiliki kepanjangan First In First Out. Metode ini merupakan metode pencatatan yang barang-barangnya disesuaikan menurut urutan sesuai urutan saat pembelian barang.
Metode ini pada umumnya lebih sering dipakai oleh pebisnis atau pengusaha yang menjajakan produk dengan masa expired agar lebih mudah menyortir. Produk yang dijual pada umumnya yakni obat-obatan, makanan, dan lain sebagainya.
Untuk mudah memahaminya, cara kerja metode ini seperti antrian. Ketika ada barang pertama yang mengantri, maka barang tersebut pula yang akan keluar pertama.
Contoh Metode Perpetual FIFO dalam Kasus
Pada tanggal 13 Januari seorang pedagang membeli 13 pcs krim wajah dengan harga Rp13.000 per pcs. Kemudian tanggal 15 Januari, pedagang tersebut membeli lagi krim wajah 15 pcs dan harganya naik menjadi Rp15.000,-.
Selanjutnya pada tanggal 20 Januari, banyak yang membeli krim wajah dari pedagang tersebut. Krim wajah pun terjual 20 pcs. Jika menggunakan metode FIFO maka pedagang akan menjual krim wajah yang pertama masuk yakni yang harga Rp13.000,-
Contoh Metode Perpetual dalam Kolom Pencatatan
TABEL I
PEMBELIAN
Tanggal : (masukkan tanggal transaksi)
Unit : (masukkan jumlah unit yang terjual)
Harga/Unit : (masukkan harga per unit)
Total : (masukkan jumlah unit x harga per unit)
HPP
Tanggal : (masukkan tanggal transaksi)
Unit : (masukkan jumlah unit yang terjual)
Harga/Unit : (masukkan harga per unit)
Total : (masukkan jumlah unit x harga per unit)
PERSEDIAAN
Tanggal : (masukkan tanggal transaksi)
Unit : (masukkan jumlah unit yang terjual)
Harga/Unit : (masukkan harga per unit)
Total : (masukkan jumlah unit x harga per unit)
Perbedaan Metode Periodik dengan Metode Perpetual
Metode lain selain perpetual adalah periodik. Untuk memahami perbedaan keduanya, berikut ini penjelasan sistem metode periodik dan metode perpetual.
Metode periodik tidak memerlukan buku pembantu. Pengguna cukup memakai buku catatan biasa dan mekanisme metode periodik pun dapat berjalan dengan baik. Sedangkan metode perpetual perlu menggunakan buku pembantu agar mempermudah penerapannya.
Pada metode periodik, pencatatan transaksi hanya dilakukan saat pembelian barang dagang saja. Sedangkan pada metode perpetual dilakukan ketika melakukan pembelian dan penjualan barang.
Kemudian, pada metode periodik nama akunnya dicatat pada akun pembelian. Sedangkan pada metode perpetual, nama akun dicatat pada akun persediaan barang dagang saat pembelian.
Selanjutnya dengan metode periodik akan diperlukan melaksanakan penyesuaian akhir peridoe dengan menutup persediaan barang dagangan awal serta mencatat persediaan barang dagang akhir setelah ada perhitungan fisik. Pada metode perpetual, tidak perlu ada jurnal penyesuaian pada akhir periode.
Demikian penjelasan tentang pengertian dan contoh metode perpetual beserta perbedaannya dengan metode periodik.