Memahami Jurnal Pembelian, Jenis, dan Ketentuan Penulisannya
Jurnal pembelian kerap disinggung dalam bidang akuntansi. Jurnal ini berkaitan dengan transaksi dalam usaha dagang. Berikut penjelasan lebih lanjut terkait jurnal pembelian selengkapnya.
Dalam melakukan transaksi pembelian atau penjualan, tentu dibutuhkan data untuk mempertanggungjawabkan dan menganalisis setiap transaksi yang berlangsung. Hal tersebut termasuk dalam pembahasan terkait bidang akuntansi.
Dalam akuntansi, terdapat tujuh jenis jurnal pembukuan yang berbeda-beda berdasarkan klasifikasi tertentu. Fungsinya yakni untuk mendata akun dan mendokumentasikan transaksi serupa.
Salah satu jenis jurnal pembukuan adalah jurnal pembelian. Jurnal pembelian ini berfungsi untuk mencatat segala transaksi pembelian.
Oleh karena itu, untuk memahami lebih lanjut, berikut penjelasan tentang pengertian jurnal pembelian beserta jenis, ketentuan, dan formatnya lengkap.
Jurnal pembelian adalah jurnal yang berisi seluruh catatan transaksi pembelian barang dagangan secara tunai atau kredit. Pembelian kredit ini merupakan pembelian yang menimbulkan suatu kewajiban pembayaran atau sering disebut dengan utang kepada supplier.
Jenis Jurnal Pembelian
Terdapat dua jenis jurnal pembelian dalam akuntansi. Jurnal pembelian tersebut yakni jurnal pembelian dengan kredit, tunai, atau dengan diskon dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Berikut penjelasan masing-masing jenis jurnal pembelian selengkapnya.
1. Jurnal Pembelian Tunai
Jurnal pembelian tunai ini pada umumnya diterapkan oleh pebisnis ritel atau perusahaan dagang berskala kecil. Metode yang diterapkan dalam jurnal pembelian tunai adalah metode perpetual. Metode ini merupakan metode pencatatan dengan buku yang berisi semua catatan barang yang masuk dan keluar.
2. Jurnal Pembelian Kredit
Terkadang dalam dunia bisnis, perusahaan dapat melakukan utang atau kredit. Tidak setiap waktu perusahaan membeli persediaan barang secara tunai. Pembelian dengan kredit ini biasanya dilakukan oleh perusahaan yang bergerak di bidang jasa, manufaktur dan dagang.
3. Jurnal Pembelian dengan Diskon dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
Dalam transaksi pembelian, biasanya pembeli akan menerima faktur. Faktur tersebut pada umumnya tidak mencantumkan adanya diskon.
Faktur pembelian tersebut berisi informasi transaksi seperti jumlah yang perlu dibayar, tanggal jatuh tempo, dan denda bila terdapat keterlambatan pembayaran.
Namun sesungguhnya, pembeli dapat menerima diskon karena membayar di awal. Pada umumnya, perusahaan telah mengatur sistem akuntansi tertentu agar pembeli menerima diskon yang pantas didapatkan.
4. Jurnal Retur dan Potongan Pembelian
Retur adalah pengembalian barang. Terkadang saat melakukan pembelian, diketahui kemudian adanya barang yang tidak sesuai dengan standar, sehingga pembeli pun mengembalikan barang tersebut ke penjual. Aktivitas tersebut wajib dicatat dalam jurnal pembelian kolom retur sebagai purchase return.
Ketentuan Pencatatan Jurnal Pembelian
Dalam membuat jurnal pembelian, terdapat ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan. Untuk memahami lebih lanjut, berikut ketentuan pencatatan jurnal pembelian selengkapnya:
- Pembelian Barang dagang maupun pembelian barang lain yang dibayarkan secara tunai akan dicatat dalam jurnal pengeluaran kas.
- Pembelian barang dagang maupun barang lain yang dilakukan secara kredit akan dicatat dalam debit akun pembelian dan kredit akun utang dagang.
- Jika kedua transaksi di atas berlaku secara berulang, maka lebih efisien dan efektif apabila terdapat kolom masing-masing pembelian dan utang dagang.
- Transaksi pembelian kredit barang lain seperti barang berupa perlengkapan dan peralatan produksi, maka pencatatan sebaiknya dilakukan pada kolom debit akun perlengkapan dengan kredit akun utang dagang.
- Jika transaksi poin nomor 4 berlaku secara berulang, maka akan lebih efisien dan efektif jika terdapat kolom tersendiri untuk mempermudah pencatatan.
- Berkaitan dengan pembelian barang lain yang tidak dilakukan berulang, maka tidak perlu ada kolom khusus. Cukup dimasukkan dalam kolom campuran.
Format Jurnal Pembelian
Pencatatan Jurnal Pembelian dapat dilakukan dengan mudah melalui format yang telah tersedia. Berikut ini format jurnal pembelian yang mudah dipahami.
PT (masukkan nama perusahaan dagang)
JURNAL PEMBELIAN
Periode (masukkan periode berupa tanggal, bulan, dan tahun awal hingga tanggal, bulan dan tahun akhir)
CATATAN I
- Tanggal Transaksi : (masukkan tanggal transaksi)
- Keterangan : (masukkan tanggal nama lengkap kreditur atau supplier yang melakukan transaksi pembelian)
- Ref : (cantumkan tanda berupa tanda centang untuk menyatakan saldo pelaku transaksi telah dimuat dalam buku besar)
DEBIT
Pembelian : (masukkan nominal saldo pembelian barang)
Campuran atau Serba Serbi:
- Nomor rekening : (masukkan nomor rekening atau kode akun untuk pemindahbukuan)
- Akun : (masukkan kolom untuk mencatat pembelian kredit selain pembelian barang dagangan. Contohnya yakni pembelian barang bersifat pelengkap dengan kredit)
- Jumlah : (masukkan catatan saldo selain pembelian barang dagangan. Contohnya yakni pembelian barang bersifat pelengkap dengan kredit di atas)
KREDIT
- Utang Dagang : (masukkan jumlah utang dagang atas pembelian kredit)
Demikian ulasan terkait pengertian, jenis, ketentuan pencatatan, dan format jurnal pembelian lengkap beserta penjelasannya.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat diketahui bahwa adanya jurnal pembelian dapat mempermudah pemantauan transaksi dan dapat menjadi bahan evaluasi untuk tujuan tertentu yang sesuai dengan perusahaan.